WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID– Hujan berturut-turut selama dua hari hujan yang mengakibatkan banjir bandang di Wonosobo sangat menganggu kegiatan wisata, ekonomi dan juga kenyamanan warga, karena air meluap ke badan jalan provinsi dan masuk ke pasar serta pemukiman di Kejajar
Kepala DPUPR Wonosobo Nurudin Ardiyanto menjelaskan hujan deras dua hari berturut-turut di wilayah Kecamatan Kejajar memicu banjir bandang.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu, namun akses jalan utama dan Pasar Kejajar terganggu. Selain itu banjir juga masuk ke pemukiman warga Kampung Purwosari dan Gataksari Kejajar.
Menurutnya, banjir terjadi selama dua hari berturut-turut, Sabtu dan Minggu, menyusul hujan deras yang menerjang kawasan tersebut selama lebih dari dua jam.
Tim DPUPR bersama BPBD, pemerintah kecamatan dan pemerintah desa turun langsung melakukan pemantauan saat hujan dan setelah hujan reda.
“Kami secara bersama melakukan monitoring bersama, untuk mencari solusi yang tepat dalam mengendalikan air hujan yang masuk ke jalan raya,” katanya.
Dijelaskan dari hasil survei yang dilakukan, bahwa sumber masalah utama berawal dari kumpulan air dari Rowojali, Rowo Mukti dan Gataksari yang volumenya sudah melebihi ambang batas daya tampung drainase.
“Luapan air ke jalan Dieng Km 17 karena drainase depan pasar sampai pertigaan arah Telaga Menjer atau pos kurang inlet atau pintu saluran air nya dan beberapa diantaranya malah terisi batu dan sampah sehingga air tidak bisa masuk,” katanya.
Selain itu, untuk drainase depan SD/AW/MTS keatas dan kebawah tidak berfungsi karena dipenuhi pasir, lumpur dan batu.
Gorong-gorong depan PLN volumenya lebih kecil dibanding selokan di atasnya serta ditemukan ada sumbatan sampah dan pasir depan SD 2 Serang, sekitar Kantor Desa Serang.
Inilah 5 skenario teknis yang akan dilakukan DPUPR Wonosobo dalam mengatasi banjir adalah :
1. Membuat sodetan di atas Kampung Gataksari.
2. Mengalihkan aliran air dari Rowojali dan Rawa Mukti di atas Kampung Margoyoso Gataksari dibagi dua tiga.
3. Membuat sodetan di atas SMA NU dan mengalihkan aliran air ke kaliputih dan alternatif kedua ke sebelah kios buah. Untuk pembuatan galian sodetan apabila izin sudah ada dari pemilik lahan akan dikerjakan secara gotong royong. Sedangkan drainasenya dari anggaran taktis DPU.
4. Untuk wilayah Kelurahan Kejajar rencananya diadakan normalisasi selokan depan SD ke atas dan ke bawah dengan cara dibuat lubang kontrol untuk pembersihan di beberapa titik mulai dari simpangan Krakal sampai KUD.
5. Untuk yang selokan depan kantor kelurahan ke atas dan ke bawah akan dibuat tambahan pintu saluran air . “Jadi 5 penanganan teknis yang akan dilakukan untuk mengendalikan banjir, di Kejajar. Semua air dari saluran drainase akan diarahkan ke sungai,” pungkasnya. (gus)