By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Budaya Daerah di Zaman Now
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > Pendidikan > Budaya Daerah di Zaman Now
Anna Fatmawati, S.Pd.SD, (Guru SDN Sidorejo Bandongan Magelang)
Pendidikan

Budaya Daerah di Zaman Now

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2022/07/06 at 11:13 AM
Magelang Ekspres Online Published 06/07/2022
Share
Anna Fatmawati, S.Pd.SD, (Guru SDN Sidorejo Bandongan Magelang)
SHARE

Oleh: Anna Fatmawati, S.Pd.SD, (Guru SDN Sidorejo Bandongan Magelang)

Negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu ribu pulau. Mulai dari Sabang sampai Merauke serta beragam corak suku, bahasa, adat istiadat yang sudah turun temurun mulai dari nenek moyang sampai zaman now.

Tapi tahukah? bahwa di zaman yang modern seperti sekarang ini lebih mengedepankan teknologi yang serba canggih. Gaya hidup zaman now sudah merubah moralitas anak anak muda masa kini.

Budaya Jawa sudah hilang lenyap, karena dianggap kolot, kuno dan ketinggalan zaman. Padahal orang tua kita selalu berpesan “ Ojo lali karo daerahmu dhewe, kowe kuwi wong jawa dadi kudu ngerti tradisi sing ana Jawa”.  Ah masa bodoh yang penting aku bisa hidup senang dan enak begitu jawab anak anak zaman now.

Melihat fenomena tersebut tentu saja membuat kita miris. Ternyata budaya daerah tidak bisa dipertahankan. Sudah seharusnya tradisi yang turun temurun itu dilestarikan sebagai kekayaan budaya daerah  yang merupakan bagian dari kebudayaan nasional dan tidak akan pernah hilang.

Roda kehidupan terus berjalan dari waktu ke waktu dan tradisi masyarakat yang ada di daerah tidak akan mungkin sirna.

Seperti kita ketahui bahwa tradisi mitoni, genduren, sekaten, mauludan akan sering dijumpai bukan hanya di pedesaan tapi di masyarakat perkotaan masih ada yang melaksanakan kebiasaan tersebut.

Tapi berbeda dengan anak anak zaman now yang ada di kota. Mereka lebih menghabiskan waktu mauludan untuk pesta dan konvoi motor di jalanan atau nongkrong bareng teman-teman sambil minum dan merokok.

Orang tua sudah sering mengingatkan tapi mungkin belum dapat hidayah jadi masih berperilaku menyimpang. Tradisi mauludan yang ada di masyarakat kita bahkan disyariatkan Islam untuk datang ke masjid untuk duduk mendengarkan pengajian. Kemudian makan nasi kuning tumpeng bersama-sama warga sebagai rasa syukur sama Allah SWT.

Tradisi adalah tetap tradisi yang sudah menjadi adat/kebiasaan yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat Jawa. Dan perlu diketahui bahwa tradisi masing-masing daerah berbeda beda, misal: Jawa Tengah dengan Sumatera, Bali dengan Jawa Barat, Papua dengan Kalimantan.

Semuanya berasal dari budaya daerah setempat yang wajib dilestarikan. Begitu juga apabila kita terpilih sebagai perwakilan/ duta bangsa Indonesia ke luar negeri, tetap membawa harum nama dan budaya Indonesia.

Cara berpakaian kita juga jangan mengikuti anak anak zaman now yang serba glamor tapi berpakaian yang tetap memegang tradisi daerah masing-masing, seperti: memakai baju batik justru akan membawa nama baik Indonesia semakin dikenal di negara-negara asia dan Eropa.

Kenapa mesti malu dengan berpakaian batik ke luar negeri. Berbanggalah karena kita sudah melestarikan budaya daerah asal kita. Sudah kewajiban kita untuk mengajak anak-anak masa kini menjadi anak yang ngetrend dengan blangkon di kepala dan baju surjan serta selop di kaki. Tak lupa  mengikuti kegiatan positif itulah zaman now, zamannya anak muda yang kreatif dan inovatif.

Tentunya semua itu tidak terlepas dari melestarikan budaya daerah sendiri agar anak anak muda tidak pernah lupa dengan jati diri daerah asal masing-masing, contohnya : Magelang.

Dimanapun kita berada, pasti orang akan melihat darimana asalnya dari tutur bahasa kita, pakaian kita yang terlihat langsung oleh orang lain. Anak-anak zaman now juga perlu kita arahkan pada kegiatan-kegiatan yang positif, seperti: mengikuti lomba pidato yang diselenggarakan oleh acara televisi Aksi Indosiar, yang pesertanya dari seluruh Indonesia. Pesertanya beragam corak bahasanya dan pakaian tradisional dari daerah tempat asalnya. Ini juga merupakan salah satu cara untuk melestarikan budaya daerah di zaman now.

Jadi jangan salah, kalau zaman now adalah zamannya anak muda yang lagi ngetrend dengan budaya daerah setempat. Yang tidak akan pernah lupa dengan jati diri asal daerahnya masing-masing dan akan selalu dikenang sampai kapanpun.

Masih banyak upaya untuk melestarikan budaya daerah di zaman now. Contohnya di sekolah-sekolah ada aturan memakai baju adat setiap tanggal 21 April atau hari jadi daerah juga diperkenankan untuk memakai baju adat. Setiap memperingati Hari Kartini semua guru dan murid wajib memakai baju adat. Malah ada yang diselingi dengan lomba keluwesan busana, kirab/ karnaval keliling kota dengan memamerkan busana dari berbagai daerah di Indonesia.

Bukan hanya itu, masyarakat begitu antusias melihat kirab keliling dengan busana beraneka ragam setiap ada perayaan HUT Kemerdekaan RI.

Sudah jelas bahwa budaya daerah di zaman now tidak akan sirna dimakan waktu, tapi akan terus melekat di sanubari anak-anak masa kini.

Sebagai generasi penerus bangsa yang mewarisi beragam budaya daerah meliputi: suku, bahasa, pakaian adat, makanan khas tradisional dari berbagai penjuru daerah di Indonesia sudah seharusnya menjaga, memelihara serta melestarikan budaya daerah yang sudah turun temurun berasal dari nenek moyang kita. (*)

You Might Also Like

Inovasi Baru Antisipasi Punahnya Sumber Daya Alam Pemasok Bahan Konstruksi Indonesia

Membangun Green Building : Solusi Ramah Lingkungan untuk Masa Depan

Bulan Ramadan, SMP Mutual Bagikan Ratusan Paket Sembako

OSIS SMPN 3 Magelang Berbagi Takjil

Sambut PPDB, SMPN 10 Magelang Siapkan 4 Program Unggulan

TAGGED: Berita Pendidikan, Budaya Daerah, Budaya Daerah di Zaman Now, Magelang Ekspres, Opini, SDN Sidorejo Bandongan Magelang
Magelang Ekspres Online 06/07/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
Tenda IKN
Dis'way

Tanah Air

Magelang Ekspres Online Magelang Ekspres Online 14/03/2022
Kreatif, Warga Poncol Manfaatkan Sampah Jadi Gapura Elegan
Tarif PDAM Naik 10 Persen
Berziarah ke Makam Kiai Subchi, Mengenang Perjuangannya dengan Senjata Bambu Runcing
Bupati Temanggung Pastikan Pelaksanaan Uji Coba PTM Sesuai Rencana
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?