MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Seakan tak pernah berhenti, kekerasan melibatkan anak di bawah umur kembali terjadi di Magelang. Kali ini, aksi tawuran antar remaja ini terjadi setelah adanya ajakan ‘tarung sarung’ melalui media sosial.
Peristiwa yang lebih dulu viral di media sosial itu terjadi di Jalan Ikhlas, Magelang Selatan, Kota Magelang, pada Kamis 23 Maret 2023 dini hari lalu.
“Untuk tawuran antarkampung sendiri terjadi awal mulanya dari ajakan perang sarung dari salah satu kelompok remaja di medsos yang akhirnya menjadi tawuran gabungan” kata Aipda Rully Ardian, salah satu anggota Polsek Magelang Selatan, saat diwawancarai.
Ia menjelaskan, tawuran antarkampung tersebut bermula dari ajakan salah satu kelompok remaja untuk perang sarung. Entah apa yang terjadi selanjutnya, aksi sekelompok remaja itupun berujung bentrok.
“Pemicu utamanya diyakini ajakan melalui media sosial tersebut, dan kedua kelompok saling lempar batu dan petasan,” jelasnya.
Rully Ardian menambahkan sebagian besar dari mereka yang tawuran merupakan remaja SMP. Menurutnya, karakter usia remaja memang sedang gencar-gencarnya mencari jati diri.
Beruntungnya kejadian ini tidak ada korban jiwa serta kerusakan materil. Pasalnya, dengan sigap jajaran Polsek Magelang Selatan dibantu Satpol PP dan warga sekitar berhasil meredam aksi tawuran tersebut.
“Momentum bulan suci Ramadan seharusnya menjadi ladang untuk memperkuat iman dan menambah pahala serta mempersatukan perbedaan, bukan sebagai ajang untuk mencari jagoan dan saling adu kekerasan,” ujarnya.
Salah seorang saksi, Burhan Husnu menjelaskan bahwa kejadian seperti ini tidak hanya terjadi kali ini. Bahkan, hampir setiap memasuki bulan suci Ramadan.
Aksi ajakan perang sarung yang berujung tawuran antarkampung ini seperti yang sudah-sudah selalu diawali dengan medsos.
“Di sini juga peran orangtua sangat vital untuk mengontrol kegiatan anaknya tidak hanya di lingkungan sekitar namun juga pada media sosial anak harus di kontrol,” kata Burhan.
Ia juga berharap untuk adanya sinergi antara pihak kepolisian dan masyarakat untuk saling menjaga lingkungan sekitar agar tetap aman dan tentram demi menjaga kenyamanan wilayah.
“Semoga kejadian seperti ini tidak terulang sampai berbuntut panjang hingga jatuh korban, karena hal-hal yang tidak diinginkan juga bisa terjadi dengan salah satu pemicunya adalah saling tantang di media sosial seperti ini,” ungkap Burhan. (mg5)