Di Wonosobo Ada 12 Ribu Buruh, Tidak Ada Aksi May Day

oleh
SILATURAHMI. Perwakilan Serikat Pekerja gelar halal bihalal dan silaturahmi bersama dengan pengusaha dan pemerintah di pendopo kabupaten. (foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres)
SILATURAHMI. Perwakilan Serikat Pekerja gelar halal bihalal dan silaturahmi bersama dengan pengusaha dan pemerintah di pendopo kabupaten. (foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres)

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID– Pada peringatan May Day atau Hari Buruh Internasional yang jatuh pada tanggal 1 Mei, tidak ada kegiatan demo buruh. Perwakilan Serikat Pekerja hanya gelar halal bihalal dan silaturahmi bersama dengan pengusaha dan pemerintah di pendopo kabupaten. Saat ini ada 12 ribu buruh di Wonosobo.

“Kegiatan ini merupakan yang pertama di Wonosobo bahkan mungkin di Jawa Tengah. Kita duduk bersama mengadakan halal bihalal antara serikat buruh, pengusaha dan pemerintah. Apalagi ini momentum pertama May Day bersamaan dengan hari lebaran,” ungkap Ketua Aliansi Buruh kabupaten Wonosobo dan juga Ketua DPC KSBSI Kabupaten Wonosobo, Andreas Suroso.

Menurutnya, Wonosobo bukan merupakan kawasan industri, sehingga serikat pekerja berkomitmen untuk menjaga kondusifitas usaha di Wonosobo, dengan tujuan menarik investasi.

Andreas juga menyampaikan secara umum persoalan yang dihadapi buruh di Kabupaten Wonosobo hampir sama yang dihadapi secara nasional, terutama terkait UU Cipta Kerja.

“Kita selalu berkoordinasi dengan elemen elemen serikat buruh sampai tingkat pusat, bahwa untuk tuntutan tuntutan terkait buruh akan dilaksanakan di pusat yaitu Jakarta. Untuk di daerah kita untuk selalu menjaga kondusifitas dan ketertiban daerah masing masing,” katanya.

Serikat Buruh di Kabupaten Wonosobo juga selalu berkoordinasi dengan pemerintah dan para pengusaha terkait kelangsungan hidup para buruh. Apalagi di Wonosobo ada sekitar 12 ribu jumlahnya. Jadi serikat selalu mendorong pemerintah untuk mengadakan pelatihan pelatihan setelah para buruh pensiun maupun terkena PHK.

“Serikat tidak berdiam diri untuk kelangsungan hidup para buruh. Kita selalu berusaha dengan mengadakan pelatihan pelatihan untuk para buruh mempunyai keterampilan dan menjadi UMKM sesuai arahan Bupati untuk mendorong UMKM di Wonosobo. Sehingga ketika buruh sudah pensiun maupun yang terdampak PHK mempunyai ketrampilan untuk berusaha,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, mengatakan peringatan  Hari Buruh Internasional atau May Day ini menjadi momentum untuk terus meningkatkan sinergi positif yang terjalin antara pekerja, pengusaha dan pemerintah Kabupaten Wonosobo.

“Kita masih mempunyai PR besar memajukan Wonosobo. Angka pengangguran masih cukup tinggi, namun secara perlahan lahan sudah bisa ditekan. Kita perlu melakukan inovasi dan terobosan agar investasi di Wonosobo terus ada dan terus berkembang,” katanya.

Dijelaskan bahwa saat ini perekonomian daerah tumbuh dan berkembang, para pelaku UMKM, menjadi penyangga pertumbuhan perekonomian kabupaten Wonosobo. Sehingga berbagai macam upaya dalam rangka memberikan ruang agar para pelaku usaha mikro tetap bisa eksis, tetap bisa mendapatkan progres keuntungan, yang hasilnya bisa dirasakan keluarga dan kemajuan Wonosobo.

“Hubungan yang baik antara para pekerja, pengusaha dan pemerintah menjadi sesuatu yang sangat penting. Selama ini setiap peringatan May Day di Kabupaten Wonosobo selalu menghadirkan kegiatan kegiatan yang justru jauh lebih bermakna,” pungkasnya (gus)

No More Posts Available.

No more pages to load.