WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Dalam waktu dua hari terjadi kebakaran di Kabupaten Wonosobo. Satu unit rumah di tengah pemukiman pada penduduk Kampung Jambean Kalibeber terbakar. Tidak ada korban jiwa, api diduga berasal dari konsleting listrik. Sedangkan sehari setelahnya, satu unit pabrik kayu di Kecamatan Selomerto terbakar.
“Dalam dua hari yaitu hari Sabtu (25/2 )dan hari Minggu (26/2) terjadi kebakaran di wilayah Kabupaten Wonosobo. Tidak ada korban jiwa, namun kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta. Ini harus menjadi perhatian masyarakat Wonosobo,” ungkap Sekretaris BPBD Wonosobo, Bambang Triyono, kemarin.
Menurutnya, pada Sabtu (25/2) terjadi kebakaran pada pukul 11.00 WIB yang menimpa satu unit rumah penduduk di tengah pemukiman padat penduduk, Kampung Jambean Kelurahan Kalibeber Mojotengah. Diduga penyebab kebakaran dipicu oleh korsleting listrik.
“Kebakaran di Kampung Jambean Kalibeber menimpa rumah milik Duroji, tidak ada korban jiwa. Api pertama kali terlihat oleh tetangga korban yang melihat atap rumah mengeluarkan asap tebal. Sementara korban sendiri sedang pergi ke masjid,” katanya.
Lebih lanjut, api sudah membakar separuh atap rumah, namun berhasil dipadamkan dengan cepat oleh warga setempat. Sementara tim Damkar BPBD dan relawan yang datang melakukan pendinginan terhadap lokasi kejadian kemudian dilanjutkan assessment.
“Api berhasil dipadamkan dengan cepat oleh warga Jambean sebelum membesar, sehingga ketika tim Damkar tiba api telah padam, jadi kita lakukan pendinginan saja di tempat kejadian,” ujarnya.
Sedangkan untuk kebakaran pada hari Minggu (26/2) menimpa pabrik home industri kayu di Desa Wonokerto Kecamatan Leksono. Api diduga berasal dari pembakaran sampah di dekat kayu kering pabrik tersebut. Kemudian api menjalar ke tumpukan kayu kering dan mengakibatkan kebakaran besar.
“Dari informasi yang kami terima, kebakaran di home industri kayu terjadi pada pukul 04.30 WIB pagi, dipicu oleh aktivitas pembakaran sampah di dekat lokasi pabrik,” katanya.
Lebih lanjut dikatakan, tidak ada korban dalam kejadian tersebut, namun api baru bisa dikendalikan satu jam kemudian oleh tim Damkar BPBD, relawan, warga Leksono dan juga karyawan setempat.
“Tingginya kasus kebakaran dalam minggu ini, kami harap menjadi perhatian tersendiri untuk masyarakat dan juga pelaku usaha. Antisipasi dini dan deteksi dini lebih baik dilakukan untuk menghindari kebakaran yang bisa menjadikan kerugian lebih besar,” pungkasnya. (gus)