TEMANGGUNG, MAGELANG EKSPRES.ID – Program Pemerintah Kabupaten Temanggung dalam mengatasi permasalahan sampah cukup membuahkan hasil.
Hanya saja upaya tersebut berdampak pada membludaknya sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Sanggrahan Kecamatan Kranggan.
Bupati Temanggung HM Al Khadziq mengakui, saat ini kondisi TPA Sanggrahan sudah mengalami overload, lantaran banyaknya sampah yang masuk.
“Program Temanggung bebas sampah sudah jalan dengan baik, hanya saja kendalanya jumlah sampah yang masuk ke TPA menjadi semakin banyak. Padahal sebelum dibuang ke TPA ini sampah sudah dipilah,” katanya, kemarin.
Oleh karena itu, TPA Sanggrahan butuh penanganan dan pengelolaan yang bagus, sehingga sampah-sampah dari seluruh wilayah di Temanggung bisa tertampung dan tidak mengganggu.
Menurut Bupati, salah satu langkah untuk menangani permasalahan tersebut yakni dengan memperluas area TPA Sanggrahan.
“Rencananya tahun ini akan kami bangun dengan menelan biaya lebih dari Rp40 miliar, kita laksanakan di tahun 2023 dan 2024,” jelas Bupati.
Dijelaskan, anggaran Rp40 miliar akan dipergunakan untuk membangun sarana dan prasarana fisik, lalu membangun pengolahan sampah menjadi produk akhir tidak berbahaya.
“Jadi tidak hanya ada pembangunan fisiknya saja, akan ada langkah lain terutama untuk pengelolaan sampah menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bisa digunakan kembali,” katanya.
Bupati mengatakan, meskipun saat ini kondisi TPA sudah mengalami overload, namun upaya untuk membuat Temanggung bebas dari sampah harus tetap dijalankan. Masyarakat diimbau untuk terus melakukan kegiatan pemilahan sampah.
“Saya mengajak seluruh masyarakat pada Hari Peduli Sampah 2023 ini, untuk tidak henti-hentinya memilah sampah sejak dari rumah, baik itu sampah organik, sampah residu, dan sampah daur ulang. Sehingga di tingkat desa sampah daur ulang bisa dipisahkan untuk dikelola dan dijual lagi, kemudian sampah organiknya bisa dikelola menjadi kompos atau bisa dikembalikan ke alam,” tegasnya.
Terkait dengan pemilahan sampah, Bupati menerangkan bahwa tujuan dari pemilahan sampah juga untuk menanggulangi permasalahan over capacity di TPA.
“Karena kalau sudah terpilah, maka volume sampah di pembuangan akhir juga akan sedikit,” katanya.
Kepala DPRKPLH Hendra Sumaryana menambahkan, program Temanggung bebas sampah membuat kesadaran masyarakat untuk tidak sembarangan membuang sampah meningkat. Di sisi lain, kondisi ini membuat TPA Sanggrahan makin banyak menerima pasokan sampah.
Sampah yang dibuang di TPA Sanggrahan yang semula hanya 60 ton per hari, sekarang 120 sampai 130 ton per hari.
“Memang ada peningkatan volume sampah yang masuk ke TPA Sanggrahan, harapan kami kedepan masyarakat bisa semakin peduli dengan memilih sebelum dibuang, sehingga yang dibuang ke TPA hanya residu saja,” harapnya. (set)