KOTA MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pengusaha kecil dan wirausaha tidak perlu ragu memasarkan produknya di marketplace. Hal itu dikatakan Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz saat memberi pelatihan para wirausahawan budidaya tanaman buah dalam pot (Tabulampot) di Kafe Kalpataru, kompleks Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark, Kamis (19/5).
Ia mengajak pelaku UMKM dan wirausahawan menyongsong perkembangan teknologi mutakhir. Salah satunya, memasarkan produk di marketplace untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sebab, saat ini telah memasuki era digital dengan segmentasi pasar kalangan milenial.
Para peserta yang hadir merupakan perwakilan warga dari tiga kelurahan, yakni Kelurahan Wates, Jurangombo Selatan, dan Kramat Utara.
Aziz mengajak para peserta untuk belajar dan memanfaatkan digital marketing untuk memperluas pasar. Lebih lagi, Pemkot Magelang telah memberikan fasilitas berupa program Balai Belajar yang memiliki koneksi internet gratis di setiap RW se-Kota Magelang.
”Kita ada program balai belajar, coba dimanfaatkan untuk belajar digital marketing. Kita dorong agar mereka makin pede, jualan secara online,” ujarnya.
Menurut dia, kegiatan pelatihan kewirausahaan di bidang pertanian, khususnya budidaya Tabulampot juga sebagai langkah jajarannya mendukung branding unggulan “Magelang Keren” atau Magelang Kelurahan Entrepreneur Center.
“Dengan begitu diharapkan, para peserta ini bisa menjadi wirausaha baru yang memiliki penghasilan tambahan,” imbuhnya.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam ini, para pelaku UMKM yang berjualan di marketplace sangat dipermudah dan diuntungkan. Selain berjualan, mereka juga bisa mempromosikan produk-produknya dengan metode terbaru.
”Produknya tidak hanya dibeli, tapi juga dipajang secara online, sehingga ini menjadi sarana promosi efektif,” tandasnya.
Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Kota Magelang, Agung Widhiantoro menjelaskan, para peserta pelatihan berjumlah 30 orang meliputi perwakilan Kelurahan Wates (14 orang), Jurangombo Selatan (1 orang), dan Kramat Utara (15 orang).
“Selain mendapatkan materi dari narasumber, peserta juga mendapatkan fasilitas, diantaranya bibit atau bahan percobaan yakni pohon buah mangga, durian, dan sekam,” kata Agung.
Setelah mengikuti pelatihan ini, diharapkan peserta dapat mengembangkan diri menjadi wirausaha baru khususnya di bidang budidaya tabulampot. Pembentukan wirausaha ini juga sebagai salah satu tindak lanjut branding Kota Magelang menciptakan 1.000 wirausaha di Kota Magelang. (wid)