WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Terjangan angin puting beliung kembali terjadi di Kabupaten Wonosobo pada Senin 6 Maret 2023 pukul 2.30 WIB. Ratusan atap rumah warga di Dusun Ngabean Maduretno Kalikajar dan Ngadikusuman Kertek rusak. Tidak ada korban jiwa. Kerugian materi ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
“Angin puting beliung kembali muncul di dua desa yang ada di kecamatan yaitu Kertak dan Kalikajar,” Sekretaris BPBD Wonosobo, Bambang Triyono.
Menurutnya, akibat kejadian itu, ratusan atap rumah warga dan juga fasilitas umum mengalami kerusakan, bahkan banyak atap seng yang hilang.
“Kejadian dini hari, saat warga sedang tidur nyenyak, warga semakin panik lantaran dampak lain dari angin tersebut listrik padam,” ucapnya.
Dijelaskan, tim BPBD, relawan, TNI dan Polri sudah langsung turun ke lokasi kejadian membantu warga yang rumahnya rusak.
“Dari assesment yang kita lakukan, kebutuhan warga saat ini untuk memperbaiki atap rumah meliputi seng, paku, palu dan juga reng kayu,” katanya.
Diakui dalam sepekan ini wilayah Kabupaten Wonosobo sering muncul angin puting beliung. Sebab dalam sepekan ini setidaknya sudah ada 4 titik yang mengalami kejadian serupa.
“Dalam sepekan ini sudah ada 4 kejadian, dua titik ada di Kecamatan Kertek, satu titik di Kalikajar dan satu titik di Kecamatan Sukoharjo,” tandasnya.
Terkait hal itu, BPBD Wonosobo mengimbau untuk waspada dengan ancaman angin puting beliung.
Sementara itu, Wabup Wonosobo, Muhammad Albar mengatakan, sejumlah desa di wilayah Kecamatan Kertek memang menjadi langganan angin puting beliung. Maka kewaspadaan perlu di tingkatkan.
“Saya kira selain memberikan bantuan kepada warga, maka literasi dan edukasi kebencanaan harus ditingkatkan,” pungkasnya. (gus)