TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Kabupaten Temanggung dikenal sebagai salah satu daerah penghasil tembakau dengan kualitas mumpuni di dunia. Tak ayal, banyak produk rokok merek terkenal yang menggunakan bahan baku utama tembakau dari daerah ini.
Namun, banyak yang belum tahu bahwa sebenarnya terdapat produk lain yang juga berbahan baku tembakau lokal Temanggung yang telah mendunia. Yakni cerutu.
Seperti cerutu dengan merek dagang “Guardian of Limwung” produksi CV.Air Buss Sindoro Coffe Temanggung yang berlokasi di Kecamatan Ngadirejo.
Menurut Kepala Divisi Public Relation (PR), Purwo Giri Suciono (40), cerutu yang mereka produksi kini tengah naik daun. Bahkan peminatnya tak hanya berasal dari dalam negeri saja, namun juga telah diekspor hingga ke mancanegara.
“Kami memiliki produk favorit berupa cerutu. Kalau pangsa domestik, pemasarannya sudah merambah beberapa kota besar seperti Medan, Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Kalimantan.
Sedangkan kalau untuk kebutuhan ekspor, pelanggan kami sudah tersebar di beberapa negara mulai Qatar, Siprus, Amerika, Singapura, dan sejumlah negara lain di benua Eropa,” akunya, Minggu (3/7/2022).
Terdapat dua jenis cerutu yang ditawarkan. Yakni Corona yang dibanderol Rp22.000 per batang dan Robusto Short Filter seharga Rp55.000 per batangnya. Perbedaanya hanya terletak di ukuran diameter.
Lebih jauh ia menjelaskan, bahan baku utama pembuatan cerutu yang mereka produksi sendiri 65 persen berasal dari tembakau lokal Temanggung, selebihnya menggunakan tembakau asal Jawa Timur sebagai bahan komponen wrapping.
Dalam sebulan, mereka baru mampu memproduksi sekitar 500 hingga 1.000 batang saja mengingat pembuatannya masih secara manual atau belum tersentuh teknologi mesin. Hal ini guna mempertahankan kearifan lokal dari tangan-tangan terampil para pekerja untuk menghasilkan cerutu dengan citarasa khas.
“Tembakau Temanggung itu spesial. Selain rasa dan aromanya sangat khas, kandungan TAR dan Nikotinnya juga sangat seimbang sehingga bercitarasa tinggi,” imbuhnya.
Giri menyebut, terdapat perbedaan fundamental dalam hal cara menikmati rokok dan cerutu. Apabila sebatang rokok dinikmati dengan cara menghisap dalam-dalam, cerutu justru dinikmati seperti layaknya orang berkumur saja. Sehingga aroma dan citarasanya terasa lebih maksimal sejak before hingga after taste.
“Saat ini memang cerutu baru diminati oleh kalangan menengah ke atas. Ke depan, kami akan semakin membumikan cerutu agar kalangan penikmatnya semakin luas hingga beragam lapisan. Ini tak terlepas dari melimpahnya bahan baku tembakau berkualitas dari Temanggung. Sehingga kita memiliki alternatif cara lain dalam menikmati tembakau ditemani secangkir kopi,” pungkasnya. (riz)