MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Keterlibatan anak di bawah umur pada kasus kejahatan belakangan ini turut menjadi perhatian Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Magelang. Oleh karena itu, Polresta Magelang mengajak Forkompimda dan seluruh Kepala Sekolah dari tingkat SMP hingga SMA sederajat se-Kabupaten dan Kota Magelang, Rabu, 15 Maret 2023.
Acara yang berlangsung di Gedung Bhayangkara Utama Polresta Magelang tersebut dihadiri setidaknya 360 kepala SMP/Mts/SMA/SMK/MA se-Magelang Raya.
Turut hadir dalam acara ini Bupati Magelang, Zaenal Arifin, Kapolresta Magelang, Kombes Pol Ruruh Wicaksono, Dandim 0705/Magelang, Kapolres Magelang Kota yang diwakili Wakapolres Magelang Kota, Kadisdikbud Kabupaten/Kota Magelang, Kemenag Kabupaten/Kota Magelang, hingga Kapolsek se-Magelang.
Zainal Arifin mengatakan kegiatan ini merupakan langkah awal untuk saling koordinasi mencegah kejahatan para remaja, yang belakangan marak terjadi.
Dia turut menyayangkan dan prihatin atas kejadian belakangan ini yang melibatkan generasi muda. Menurutnya mereka adalah para generasi emas yang semestinya bakal meneruskan estafet kepemimpinan.
“Pastinya sangat menyayangkan dan prihatin maka dari itu kita semua harus melakukan langkah-langkah agar anak-anak kita ini benar-benar menjadi generasi emas. Mereka ini yang akan meneruskan estafet kepemimpinan,” katanya.
Menurut dia, usia remaja sebenarnya memiliki semangat yang luar biasa. Karenanya, semangat itu harus disalurkan ke hal yang positif.
“Spirit anak muda itu luar biasa, mestinya mereka ada wadah untuk berkreasi. Jadi kita mengajak seluruh lapisan masyarakat seperti alim ulama, tokoh masyarakat dan lainnya untuk diskusi,” sambungnya.
Sementara itu Kapolresta Magelang, Kombes Pol Ruruh Wicaksono mengatakan pertemuan ini, merupakan salah satu langkah untuk mengatasi permasalahan generasi muda.
“Di tahun 2022 ada 5 kasus kejahatan dan di tahun 2023 meningkat ada 8 kasus. Perkara tersebut rata-rata adalah pengeroyokan dan kekerasan menggunakan senjata tajam melibatkan anak remaja,” paparnya.
Kasus tersebut muncul karena persoalan sepele. Mereka terlibat perdebatan dan saling tantang di media sosial yang berakhir dengan aksi kekerasan.
Untuk meresponsnya, Polresta Magelang pun mengambil gerak cepat dengan menggencarkan patroli cyber. Patroli ini akan turut mengawasi akun-akun media sosial yang terlibat atau berpotensi mengundang keributan.
“Nanti kita lihat profil pada akun-akun untuk membantu proses penyidikan. Patroli di jam rawan juga kita tingkatkan. Patroli mulai sekarang dikembangkan, tidak hanya di objek vital saja tapi juga tempat-tempat nongkrong anak-anak,” pungkasnya. (mg1)