WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Pemkab melalui TPID akan memperkuat pemantauan terhadap harga harga kebutuhan barang pokok penting (bapokting) di pasaran. Hal tersebut mengantisipasi kenaikan harga jelang hari raya Idul Fitri 2023.
“Tim gabungan akan melakukan monitoring ke lapangan secara lebih inten, untuk melihat perkembangan harga dan juga stok barang,” ungkap Kabag Perekonomian dan SDA, Kristiana Dewi, Rabu (5/4).
Menurutnya, ada beberapa komoditas bahan pokok yang mengalami perkembangan fluktuatif, diantaranya harga Minyakita di Januari harga sebesar Rp14.000/lt merangkak naik pada bulan Maret sebesar Rp16.000/lt.
“Kenaikan ini disebabkan karena indikasi keterlambatan pasokan dari Distributor 1 ke Distributor 2 dan ke Agen/Pengecer di daerah,” katanya.
Untuk perkembangan harga daging ayam ras dan telur ayam negeri cukup fluktuatif karena disebabkan adanya kenaikan ongkos produksi dan naiknya harga pakan ternak.
Perkembangan harga kedelai mengalami kecenderungan menurun dari Januari Rp13.500/kg menjadi Rp11.200/kg di Maret karena stok cukup tersedia di pasaran.
Harga sayuran seperti Cabai Merah, Cabai Rawit Merah, Bawang Merah, dan Bawang Putih secara umum mengalami naik turun hal ini disebabkan adanya perubahan cuaca dan musim panen yang berbeda.
“Namun secara umum harga naik menjelang lebaran dan idul fitri, karena adanya kenaikan permintaan konsumsi bahan pokok masyarakat,” katanya.
Pemkab melalui TPID akan melakukan monitoring dan pengawasan harga dan ketersediaan bahan pokok masyarakat, dan melakukan himbauan tentang Surat Edaran Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan RI tentang Penjualan Minyak Goreng Rakyat (Surat Kepala DisdagkopUKM No510/144/2023).
Kemudian, Bekerjasama dengan BULOG Sawangan dalam penyediaan beras medium SPHP Bulog di beberapa Toko Pangan Kita/Kios di beberapa pasar daerah seperti pasar Induk, Garung dan Kertek serta Ngalian. (gus)