TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Temanggung mengungkap penyebab fenomena tingginya harga komoditas cabai di pasaran selama kurun waktu beberapa pekan terakhir.
Menurut Kepala DKPPP Kabupaten Temanggung, Joko Budi Nuryanto, faktor utama melonjaknya harga berbagai jenis cabai adalah masalah cuaca yang masih didominasi tingginya curah hujan di berbagai wilayah sentra pertanian, khususnya cabai.
Hal itu menyebabkan tingkat kelembaban tinggi yang memicu makin tumbuh suburnya hama, penyakit patek, hingfa virus bule.
“Memang tidak mematikan, namun menurunkan tingkat produktivitas tanaman cabai yang menyebabkan penurunan hasil panen,” jelasnya.
Lanjutnya, akibat lebih serius dari tingginya curah hujan adalah banyak tanaman cabai di wilayah-wilayah dataran rendah yang mati akibat terendam banjir. Imbasnya, para petani mengalami gagal panen.
Sehingga wajar apabila pasokan cabai berkurang, kendati permintaan cenderung tetap. Inilah yang memicu tingginya harga cabai di pasaran.
“Kalau Kabupaten Temanggung tidak gagal panen. Hanya produktivitasnya menurun. Karena kita berada di dataran tinggu, jadi tidak ada lahan yang terendam banjir. Bahkan kita menjadi salah satu sentra penghasil cabai nasional dengan luas lahan mencapai 3.000 an herktare, baik cabai rawit merah maupun cabai merah keriting,” pungkasnya. (riz)