MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID- Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM (Disdagkopukm) Kabupaten Magelang memprediksi terjadinya kenaikan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadan tahun ini. Terlebih komoditas bahan makanan yang mengandung protein.
Analis perdagangan Disdagkopukm, Tri Handayani mengatakan, tren harga pasar menuju bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri cenderung mengalami kenaikan.
Pasalnya momen tersebut diperkirakan kebutuhan masyarakat akan konsumsi bahan pokok cenderung naik.
“Melihat tren pasar menjelang Ramadan kenaikan harga bahan pokok sudah mulai naik dari sekarang, karena di bulan ini permintaan meningkat terlebih pada terigu, telur, gula karena digunakan untuk memproduksi kue lebaran,” ujarnya saat ditemui, Rabu, 1 Maret 2023.
Lebih lanjut pihaknya menegaskan terkait kenaikan harga bahan pokok, sejauh ini tidak menimbulkan gejolak di masyarakat. Karena kenaikannya masih tergolong wajar dan memungkinkan untuk normal kembali.
“Masih tergolong wajar untuk saat ini, pasokan tidak langka dan masih normal tapi memang permintaan tinggi dengan waktu yang singkat. Terlebih bahan makanan yang berprotein akan mengalami kenaikan yang cukup signifikan, hal ini memang budaya konsumsi pada masyarakat kita yang tinggi di bulan Ramadan,” sambung Handayani.
Adapun kenaikan yang cukup signifikan saat ini pada komoditi kedelai, dengan harga awal Rp8 ribu per kg menjadi Rp14 ribu per kg, terigu Rp8 ribu menjadi Rp12 ribu. Kenaikan harga ini juga terjadi karena imbas dari resesi global.
Curah hujan yang tinggi dan tak menentu, juga menjadi salah satu penyebab harga kebutuhan pokok yang tidak menentu. Menurut Handayani, salah satu bahan pokok beras, yang sudah mengalami kenaikan harga dari bulan Desember lalu, juga dikarenakan faktor cuaca.
“Curah hujan tinggi dari Desember, ini juga menjadi salah satu penyebabnya apalagi komoditi beras. Kita ini produsen beras, cabai tapi harga tetap saja naik. Ternyata di luar wilayah Magelang seperti kota besar itu kekurangan stok dan ngambil lah dari sini dengan harga yang lumayan, ini merupakan efek dari teknologi informasi yang begitu cepat,” tuturnya.
Sementara itu salah satu pedagang di Pasar Blabak, Tarwiyah (65) mengaku kenaikan bahan pokok sudah terjadi mulai saat ini menjelang bulan Ramadan.
“Sudah naik dari bulan lalu, apalagi bawang putih sama bawang merah, kacang-kacangan juga naik. Naiknya sekitar Rp2.000-an, tapi tetep aja pelanggan juga mengeluh. Sudah adatnya kalau menjelang Ramadan sampai Idul Fitri semua harga naik, tapi ya tetep aja laku Alhamdulilah,” tutur Tarwiyah saat ditemui.
Nyatanya tak sedikit pelanggan dari Tarwiyah yang mengeluhkan akan kenaikan harga bahan pokok ini. Melihat dari kebiasaan tahun lalu, harga akan landai setelah Idul Fitri. Tarwiyah mengaku salah satu barang dagangannya merupakan impor dari China, yaitu bawang putih. (mg1)