MAGELANG UTARA, MAGELANGEKSPRES.ID – Sirine berbunyi lantang pada pukul 10.00 WIB, Rabu 26 April 2023, semua karyawan bergegas keluar ruangan masing-masing menuju titik kumpul evakuasi.
Namun itu sebagai kegiatan simulasi untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional yang jatuh pada setiap tanggal 26 April.
Terkait tema peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) tahun ini adalah “Siap Untuk Selamat, Tingkatkan Ketangguhan Desa, Kurangi Resiko Bencana”.
Dengan tema ini warga baik kota/desa diminta untuk membunyikan kentongan dan sirine sebagai tanda bahwa semua siap untuk selamat.
Imbauan ini untuk membangun kesadaran warga agar siap ketika menghadapi bencana dengan mengenali potensi bencana di daerah masing-masing dan apa yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Jawa Tengah, Bergas C Penanggungan saat mengumpulkan seluruh kepala bidang yang membidangi kedaruratan se Provinsi Jawa Tengah beberapa waktu lalu menyampaikan prediksi BMKG akan potensi bencana akibat hidrometeorologi.
BMKG memprediksi bahwa sampai akhir April saat terjadi peralihan musim kemarau menuju musim hujan, akan terjadi hujan lebih lebat dan angin kencang yang dapat sebabkan pohon tumbang dan longsor akibat rekahan air yg terisi air hujan intensitas tinggi.
Kota Magelang mencatat Sabtu, 22 April 2023, saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang akibatkan satu talud di Kelurahan Wates longsor, dan pondasi rumah longsor di Kelurahan Gelangan.
Akibat bencana tersebut, akses jalan tertutup timbunan material sehingga menyulitkan warga untuk beraktivitas.
Pada waktu yang sama akibat angin kencang, banyak lapak penjual di Alun-alun Kota Magelang yang roboh tertiup angin dan dahan patah hampir menimpa pohon di jalan majapahit.
BPBD Kota Magelang bersama relawan dan warga memberikan penanganan darurat dengan membersihkan timbunan material dan menutup longsor dengan terpal agar tidak terjadi longsor susulan dan memotong dahan yang menutup trotoar.
Kepala BPBD Kota Magelang, Machbub mengungkapkan bahwa selama libur lebaran BPBD Kota Magelang rutin melaksanakan pemantauan dan siaga 24 jam untuk menangani bencana.
Machbub menambahkan respon cepat relawan dan warga dalam bergotong royong dalam penanganan bencana perlu untuk terus dipupuk dan ditingkatkan.
“Seperti kejadian hari Sabtu tidak dapat diprediksi sebelumnya walaupun BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem,” katanya. (hen)