MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Belum lama ini, siswi di salah satu SMP Negeri di Kota Magelang terlibat perkelahian dengan teman sebayanya. Tindak kekerasan berupa pemukulan ini, karena pelaku merasa tersinggung dan merasa difitnah oleh korban.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun magelangekspres.id, awal mula kejadian itu ditenggarai oleh seorang siswi (pelaku) yang menebar stigma sensitif terhadap salah satu temannya.
Merasa sakit hati mendengar kabar miring tersebut, sang korban ikut melontarkan kalimat yang menyerang psikologis pelaku. Kedua perempuan remaja tersebut kemudian terlibat adu mulut dan terjadilah perkelahian di area sekolah.
BACA JUGA : Masyarakat Kota Magelang Diajak Cegah Aksi Kekerasan Pada Perempuan dan Anak
Kepala Seksi Perlindungan Anak Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP4KB) Kota Magelang, Eny Mariyatiningsih, membenarkan kejadian itu.
Dia mengaku prihatin dengan adanya tindak kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan Kota Magelang. Terlebih lagi, perkelahian tersebut adalah kasus kekerasan pertama yang dilaporkan ke DP4KB Kota Magelang.
“Karena pelakunya remaja (di bawah umur) belum bisa dibawa ke jalur hukum meskipun korban sempat ingin melaporkan pelaku,” katanya, Jumat, 24 Februari 2023.
Pihaknya mulai mengambil langkah tegas dengan membantu pemecahan masalah sebagai mediator antara kedua belah pihak.
BACA JUGA : Marak Isu Penculikan Anak-anak, Cek Fakta atau Hoaks?
“Kedua belah pihak bersama orangtua mereka sudah bertemu, saling mengaku, dan meminta maaf atas pertengkaran yang terjadi. Sudah dibuatkan berita acara dan penyelesaian kejadian ini berlangsung damai,” jelas Eny sapaan akrab Eny Martiningsih.
Dari tindak kekerasan ini, pihaknya akan memperketat pendampingan secara intensif kepada seluruh sekolah di Kota Magelang.
DP4KB, kata Eny, turut mendukung segala bentuk pengawasan perilaku kepada anak. Meskipun leading sector kelembagaan tetap menjadi kewenangan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang.
“Prinsipnya DP4KB siap melalukan sejumlah kolaborasi termasuk menjalin mitra dengan kelurahan dan kecamatan di Kota Magelang untuk menekan angka tindak kekerasan baik di lingkungan instansi pendidikan atau ruang publik,” paparnya.
Ke depan, dari kolaborasi itu diharapkan bisa menghasilkan pengawalan anak-anak agar terhindar dari perilaku menyimpang.
“Kita dorong agar bisa menimba ilmu, fokus untuk belajar, dan menjadi pribadi yang baik,” tuturnya. (mg4)