MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pendapatan bagi tenaga pengajar TK/RA di Kota Magelang masih belum merata. Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz terus mengupayakan agar pendapatan guru TK dan RA merata.
Dalam acara Ngobrol Pintar (Ngopi) Bareng Pak Wali ia pun langsung mengonfirmasi ke Kantor Kemenag Kota Magelang.
“Yang menjadi masalah adalah para pengajar RA yang belum merata. Sudah saya tanyakan kepada Kemenag dan ternyata dana yang dihibahkan kepada Kemenag digunakan untuk kegiatan lain sehingga kami akan mengajukan lagi untuk RA,” ujarnya.
Pemkot Magelang telah menghibahkan sejumlah Rp700 juta kepada Kemenag Kota Magelang. Dana tersebut tidak digunakan untuk guru RA.
Sebenarnya Aziz sangat mendukung agar para tenaga pengajar RA segera mendapat bantuan. Sebab, tenaga pengajar merupakan ujung tombak keberhasilan Kota Magelang melalui pendidikan.
“Saya bersama Pak Wakil konsen dalam memperbaiki pendidikan warganya dimulai dari paling dasar yaitu kualitas anak. Sehingga para pengajar TK atau RA yang menjadi ujung tombak pendidikan harus difasilitasi dengan baik terkhusus pada RA,” katanya.
Untuk diketahui, terdapat sebanyak 302 guru TK/RA di Kota Magelang. Namun hanya ada 26 guru yang sudah PNS. Dalam hal ini Aziz secara bertahap akan memberikan peningkatan pendapatan para guru TK/RA di Kota Magelang.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Imam Baihaqi memaparkan pihaknya telah berupaya dalam menaikkan besaran intensif kepada para pengajar TK, RA dan Paud.
“Dalam upaya meningkatkan pelayanan kualitas lembaga dan guru TK/RA menuju Merdeka Belajar Bermain, kami juga turut menjamin para pengajar dengan menaikkan hibah insentif,” tuturnya.
Dalam acara tersebut, Imam Baihaqi memaparkan perbedaan hibah insentif yang diberikan pada tahun 2022 dan 2023 mengalami kenaikan. Meski kenaikan kurang lebih Rp100 ribu pada tiap tingkat pendidikan guru, hal ini cukup memberikan rasa lega bagi para pengajar. (mg1)