MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Laporan orang hilang yang menjadi korban kebiadaban jagal dukun palsu pengganda uang, Slamet Tohari alias Mbah Slamet di Banjarnegara terus bertambah. Bahkan ada warga Magelang yang turut menjadi korban kekejian sang jagal dukun palsu tersebut.
Seorang ibu dan anak asal Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dikabarkan hilang sejak November 2021 silam.
Ibu dan anak itu adalah Theresia Dewi (47) dan anaknya Okta Abrianto (31). Mereka pamit ke Banjarnegara untuk mengambil dana proyek yang sudah cair sekitar 21-22 November tahun 2021 lalu.
Kakak kandung Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan mengaku yakin bila jenazah yang telah diambil sampel DNA nya itu adalah adiknya.
Ditemui di rumahnya di Desa Bulurejo, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang Yusuf begitu yakin karena jam tangan yang dikenakan Theresia adiknya identik dengan jam tangan yang melekat di tangan salah satu mayat korban jagal dukun palsu itu.
“Meskipun sudah jadi tulang belulang tapi jamnya sangat identik. Itu jam tangan yang dipakai adik saya satu setengah tahun yang lalu,” kata Yusuf, Minggu, 9 April 2023.
Adik dan keponakannya itu, kata Yusuf Edi sempat berangkat ke Salatiga pada November 2021 silam.
“Theresia pamitan ke menantunya atau istri Okta, katanya mau pergi ke Salatiga. Tapi setelah dari sana mereka langsung ke Banjarnegara karena katanya mau ambil uang,” turur Yusuf.
Namun, sejak itu keluarga tidak bisa lagi menghubungi baik Theresia maupun Okta. Pihak keluarga berupaya keras melakukan pencarian ibu dan anak itu tapi tidak berhasil.
“Bagai ditelan bumi. Kami cari kemana-mana, cari informasi tapi tidak pernah dapat,” ujarnya.
Setelah ada peristiwa di Banjarnegara, Yusuf meyakini bahwa Theresia dan Okta menjadi korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet. Dia pun terus memantau setiap perkembangan informasi kasus dukun palsu itu.
“Kami terus memantau jika ada nama Theresia Dewi dan Okta dalam daftar nama korban Mbah Slamet,” ucap Yusuf.
Hingga saat ini, keluarga maupun kerabat dekat Theresia dan Okta, termasuk Yusuf dan mantan suami Theresia, sudah diambil sampel DNA oleh petugas di Banjarnegara.
Yusuf menuturkan, adiknya merupakan kontraktor. Demikian pula dengan pekerjaan keponakannya, Okta.
Menurut rencana, setelah jenazah diperbolehkan dibawa pulang, nantinya akan dimakamkan di TPU Giriloyo Kota Magelang.
“Dimakamkan di sini saja,” kata Yusuf. (wid)