MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten Magelang melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPKB PPPA) terus berupaya dalam memitigasi kasus kekerasan pada anak.
Nyatanya kasus kekerasan pada anak di Kabupaten Magelang masih terbilang tinggi. Selama tahun 2023 ini Dinsos PPKB PPA telah menyelesaikan sebanyak 10 kasus kekerasan pada anak.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Magelang, Fathonah mengaku pihaknya turut menggandeng sejumlah lembaga dalam mengawal penyelesaian kasus tersebut.
“Selama tahun 2023 sudah ada 10 kasus kekerasan pada anak yang kita tangani. Di Kabupaten Magelang dapat dikatakan tinggi untuk kasus kekerasan pada anak. Sehingga segala upaya kami lakukan untuk memberantas kekerasan pada anak,” katanya saat ditemui, Selasa 7 Maret 2023.
Pihaknya telah membentuk pusat pelayanan terpadu untuk perempuan dan anak (PPTPA). Dalam PPTPA meliputi segenap jajaran pemerintah daerah, pihak Polres, kejaksaan dan juga melibatkan Lembaga Swadsya Masyarakat (LSM) yang peduli terhadap perempuan dan anak.
Koordinasi lintas sektoral juga terus digalakkan, mengingat kekerasan yang terjadi pada anak dibawah umur. Terlebih pada sekolah-sekolah dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Kementerian Agama.
“Koordinasi lintas sektoral juga kita lakukan, kita koordinasi dengan Dinas Pendidikan yaitu dengan adanya pengawas di 21 kecamatan. Untuk sekolah berbasis madrasah kita juga berkoordinasi dengan Kementerian Agama,” ujar Fathonah.
Adapun tindak lanjutnya, sambung Fathonah, untuk para korban kekerasan anak pihaknya juga berkerja sama dengan para psikolog dan RSJ Dr Soerojo Magelang.
Dengan adanya rehabilitasi untuk para korban dan pendampingan dengan psikolog secara terjadwal, perlahan akan memperbaiki mental korban.
“Kami juga turut mengadakan giat psikolog yang mengunjungi rumah korban, langkah ini sebagai upaya untuk menjadikan keluarga sebagai lembaga pengasuhan awal tiap anak dan menjadikan keluarga sebagai penyemangat anak,” sambungnya.
Dia juga turut bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha besar yang ramah anak agar menjadi asosiasi yang bersahabat dengan anak. Tak luput pada organisasi masyarakat seperti PKK dan PKK Milenial turut digandeng oleh Dinsos.
“Segala bidang kita ajak kerja sama sinergitas bersama dalam langkah ini. Dinsos juga telah mempunyai forum untuk anak secara berjenjang yakni Forum Anak untuk anak dibawah 18 tahun, Duta Generasi Berencana (Genre) dan Karang Taruna,” papar Fathonah.
Ketiga forum dibawah naungan Dinsos tersebut dikolaborasikan menjadi wadah bagi anak-anak dan sebagai upaya untuk penanganan kasus pada anak. Antusias anak-anak cukup tinggi melihat inovasi-inovasi yang telah mereka kembangkan.
Fathonah berharap masyarakat Kabupaten Magelang khususnya pada anak-anak untuk berani dalam mengungkapkan suatu kasus (speak up). (mg1)