MAGELANGEKSPRES.ID – Bulan Ramadan memiliki satu malam yang sangat istimewa, yang dikenal dengan malam Lailatul Qadar. Keistimewaan yang tidak dimiliki oleh malam-malam lain adalah malam Lailatul Qadar lebih baik dari 1.000 bulan.
Misalnya, seseorang yang melakukan ibadah qiyam atau shalat malam di malam Lailatul Qadar maka akan mendapatkan pahala seperti orang melakukan qiyam selama 1.000 bulan lebih.
Tak hanya ibadah namun banyak amal kebaikan yang bisa dikerjakan dalam malam Lailatul Qadar. Seperti memperbanyak doa dan meminta ampun pada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Sebagaimana Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pernah ditanya oleh ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha. ‘Aisyah mengatakan,
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَىُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا قَالَ « قُولِى اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“Ya Rasulullah bagaimana menurutmu kalau aku mengetahui datangnya malam Lailatul Qadar? Apa yang harus aku ucapkan di malam tersebut? Maka Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, Maka engkau ucapkanlah, “Ya Allah sesungguhnya Engkau adalah Maha Pengampun (Maha Pemaaf) dan Engkau cinta pada sifat memaafkan, Engkau maafkan hamba-hambamu maka ampunkanlah aku (maafkan aku) ya Allah”.
(HR at-Tirmidzi (3513), Ibnu Majah (3850), dan lain-lain. Dan hadits ini dinyatakan shahih oleh Imam al-Albani rahimahullah dalam Shahih al-Jami’ (4423)).
Doa di Malam Lailatul Qadar
Inilah doa yang dipanjatkan dan dianjurkan dan diajarkan Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha dan juga kepada kita :
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
Sudah selayaknya seorang muslim berusaha bersemangat apabila telah datang sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.
Sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam seperti yang disampaikan ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha mengatakan,
كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم إذا دخل العشرُ شدَّ مِئْزَرَهُ، وأحيا ليلهُ، وأيقظَ أهلهُ
Bahwasannya, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam apabila telah datang sepuluh hari yaitu sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan maka beliau mengencangkan sarungnya”.
[HR Al Bukhari (2024), Muslim (1174) dan lain-lain].
Hadits ini menjelaskan bahwa pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan, Rasulullah berijtihad (bersungguh-sungguh) dalam ibadah dan menjauhi istri-istrinya (tidak melakukan hubungan suami istri) ketika sepuluh malam tersebut dengan tujuan untuk bersungguh-sungguh dalam ibadah, beliau menghidupkan malamnya yaitu dengan qiyam.
Dalam sebagian riwayat, Rasulullah menghidupkan malamnya terkadang sepertiga malamnya, terkadang setengah malamnya bahkan terkadang hingga semalam penuh dengan shalat malam.
وأيقظَ أهلهُ
Selain itu, Rasulullah juga membangunkan keluarganya, mengajak keluarganya. Itulah sunnah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di sepuluh malam bulan terakhir.
Sebagai seorang muslim yang taat hendaklah bersungguh-sungguh dalam ibadah qiyamul lail dan berusaha untuk mengajak keluarga kita untuk bersemangat di sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.
Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memberikan taufik kepada kita semua untuk bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar pada bulan Ramadan yang mulia ini. (*)
Sumber : madeenah.bimbinganislam.com