By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Intensitas Hujan Tinggi, Petani Tembakau di Lereng Gunung Prau Resah
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > TEMANGGUNG EKSPRES > Intensitas Hujan Tinggi, Petani Tembakau di Lereng Gunung Prau Resah
Intensitas Hujan Tinggi, Petani Tembakau di Lereng Gunung Prau Resah
TEMANGGUNG EKSPRES

Intensitas Hujan Tinggi, Petani Tembakau di Lereng Gunung Prau Resah

Magelang Ekspres
Last updated: 2022/05/15 at 10:44 PM
Magelang Ekspres Published 15/05/2022
Share
Inilah salah satu lahan tanam tembakau di lereng Gunung Prau, tepatnya Desa Campurejo, Kecamatan Tretep. Foto: rizal ifan chanaris.
SHARE

MAGELANGEKSPRES.COM, TEMANGGUNG – Para petani tembakau di lereng Gunung Prau tengah dibuat resah. Pasalnya, tingginya intensitas hujan menyebabkan busuk batang pada tanaman tembakau di lahan-lahan milik mereka.

Akibatnya, tak sedikit tanaman tembakau yang masih berumur sekitar satu bulan layu hingga akhirnya mati. Seperti yang diungkapkan salah seorang petani muda asal Dusun Bakal, Desa Campurejo, Kecamatan Tretep, Reza Hardiansyah (25), Sabtu (14/5/2022).

Menurutnya, sejak sekitar bulan April lalu para petani di wilayah ini telah mulai menanam tembakau. Akan tetapi, tingginya intensitas curah hujan menyebabkan lahan milik mereka terlalu jenuh oleh kandungan air. Hal ini yang menjadi penyebab utama busuk batang pada tanaman.

“Gara-gara tinggi curah hujan menyeba kan tanaman tembakau kami mengalami busuk batang. Contohnya di lahan saya saja. Dari 10.000 batang tanaman, 30 persen di antaranya mati karena batangnya membusuk. Bahkan ada yang kerusakannya mencapai 50 persen,” jelasnya.

Ia menambahkan, untuk mengganti tanaman tembakau yang rusak tersebut, para petani membutuhkan benih baru untuk kembali ditanam di lahan masing-masing.

“Stok benih tembakau milik petani di sini ada yang sudah habis. Makanya beberapa mengambil lagi di luar, salah satunya dari Weleri, Kabupaten Kendal,” imbuhnya.

Sementara itu, Suamin (48) salah seorang petani tembakau lain asal lereng Gunung Sumbing, tepatnya Desa Tlilir Kecamatan Tembarak mengungkapkan, bahwa dari tahun ke tahun problem yang melanda para petani tembakau hampir sama. Selain faktor cuaca, hal lain yang dianggap cukup krusial adalah masalah pembelian produk panenan tembakau oleh pihak pabrikan.

“Kami cuma minta diperhatikan masalah kesejahteraannya. Pabrikan membeli produk tembakau hasil panen petani dengan harga murah selama dua tahun berturut-turut saja kita sudah kesulitan. Apalagi kadang faktor cuaca juga kurang mendukung,” ujarnya.

Ia menyebut, harga pembelian tembakau dari pabrikan sangat menentukan nasib kesejahteraan mereka lantaran selama proses produksi masing-masing petani mengeluarkan modal yang cukup besar.

“Kalau mintanya harga setinggi-tingginya, tapi kan kita juga lihat kualitas yang bergantung dengan musim juga. Contoh tipe Totol C dihargai Rp 100.000 per kilo pas cuaca sedang, itu sudah lumayan. Apalagi pas cuaca mendukung mungkin harganya lebih dari itu,” pungkasnya. (riz)

You Might Also Like

5 Kecamatan Minta Dropping Air Bersih ke BPBD Temanggung

Kemarau Panjang, Petani Temanggung Berharap Kualitas dan harga Tembakau Lebih Baik

Stop Bully! Dindikpora Temanggung Maksimalkan Peran Satgas Anti Bullying Sekolah

Mangkir Tugas 1,5 Tahun, Polres Temanggung Pecat Ipda Supriyono

Sakit Hati Di-bully Temannya, Siswa SMP di Temanggung Nekad Bakar Sekolahnya

TAGGED: Berita Temangggung, Intensitas Hujan Tinggi, Petani Tembakau di Lereng Gunung Prau Resah
Magelang Ekspres 15/05/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
BERPOSE. Mahasiswa STMIK Bina Patria Magelang berpose bersama. (foto: ist)
Pendidikan

Senat Mahasiswa STMIK Bipa Magelang Adakan Halal Bihalal

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 06/06/2022
PCR Karantina
Proses Pencarian Emmeril Kahn Mumtadz Akan Terus Dilakukan
Bupati Magelang Dorong Percepatan Penyerapan Anggaran, Ini Hasilnya
Ukir Senyuman Gembira, Ini Dia Pesan Semangat Mensos untuk Anak-anak Indonesia pada Perayaan HAN 2022
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?