MAGELANGEKSPRES.ID – Prediksi harga emas yang bakal terbang di tahun 2023 tampaknya bukan isapan jempol semata. Di hari pertama tahun 2023, harga emas naik tipis.
Pada Senin, 2 Januari 2023, harga emas di Indonesia naik 0,30 persen dari hari sebelumnya. Saat ini, harga emas 24 karat sebesar Rp913.899,57 per gram. Sedangkan harga emas antam, masih sama dengan harga 1 Januari 2023.
Berikut rincian harga emas antam, per Senin 2 Januari 2023 :
0,5 gram Rp563.000
1 gram Rp1.026.000
2 gram Rp1.992.000
5 gram Rp 4.905.000
10 gram Rp9.755.000
25 gram Rp24.262.000
50 gram Rp48.445.000
100 gram Rp96.812.000
250 gram Rp241.765.000
500 gram Rp483.320.000
1.000 gram Rp966.600.000
Sejumlah analis internasional sudah memproyeksi, harga emas akan mengalami kenaikan ekstrem. Prediksi itu mencapai US$ 4.000 per troy ons pada 2023, atau sekitar 120 persen dari level saat ini.
Salah satunya, Chief investment officer Swiss Asia Capital, Juerg Kiener. Dikutip CNBC, menurutnya, harga emas akan melesat hingga US$ 4.000 per troy ons pada 2023. Dengan begitu, maka harga emas akan meningkat sebesar 119 persen.
Prediksi ini didasari adanya resesi serta pelonggaran kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve. Sebelumnya, harga emas ambruk disebabkan kenaikan suku bunga The Fed secara agresif.
Pada Kamis, 29 Desember 2022 lalu harga emas di pasar global ditutup menguat pada akhir perdagangan. Memantulnya harga emas dari penurunan sehari sebelumnya itu didorong oleh dolar AS yang lebih lemah setelah optimisme awal atas pembukaan kembali pemerintah China gagal dan pasar mempertimbangkan data klaim pengangguran AS.
Namun awal tahun 2023 harga emas akan kembali menguat di Tanah Air. Konsistensi ini diperkirakan akan terus terjadi sepanjang tahun. Apalagi, trennya harga emas di Indonesia jarang mengalami penurunan harga.
Sejumlah faktor yang mempengaruhi kenaikan harga emas secara konsisten di tahun ini karena ancaman resesi ekonomi. Masyarakat akan mulai beralih melakukan investasi logam mulia karena tingkat keamanan yang begitu tinggi.
Analis dari FXStreet, Arkadiusz Sieron, memproyeksikan emas akan konsisten naik setelah terjadi krisis ekonomi. Namun, kenaikan akan menjadi lebih tinggi dibanding pascakrisis, begitu ancaman resesi ekonomi semakin menguat.
Untuk diketahui, harga emas mampu terbang 25 persen pada krisis pandemi Covid-19 pada 2020 lalu. Jika isu resesi ekonomi ini semakin digemborkan, maka tidak menutup kemungkinan, peningkatan investasi logam mulia bakal berpengaruh terhadap kenaikan harga emas di Tanah Air.
Dilansir dari Bareksa.com, Analis DCFX Futures, Lukman Leong juga memprediksi logam mulia seperti emas bakal berkilau tahun ini. Saat ekonomi dalam resesi, investor cenderung beralih ke aset lindung nilai seperti emas.
Apalagi, jika China sebagai konsumen terbesar emas dunia perekonomiannya bisa segera pulih, maka hal tersebut akan mendorong permintaan dan harga emas.
Menurut Lukman kinerja ekonomi global dan ekspektasi suku bunga Federal Reserve atau Bank Sentral Amerika, masih akan membayangi. Tetapi, kondisi suramnya ekonomi juga menjadi peluang emas bisa kembali dilirik sebagai investasi paling aman. (wiwid)