MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Istri pelaku pembunuhan berantai, Saneh tak menyangka, suaminya Tohari alias Mbah Slamet, dinyatakan sebagai pelaku pembunuhan berantai.
“Saya kaget, sama sekali tidak menyangka,” kata Saneh, Selasa, 4 April 2023.
Pekan lalu, ia mengetahui ada seorang anak yang mencari bapaknya di rumahnya. Ternyata yang datang ke rumah itu adalah GE, putra dari almarhum PO.
“Saya tanyakan (kepada GE), kan bukannya bapak pernah ke sini sama kamu (GE) waktu itu? Soalnya kemarin nggak ke sini lagi,” tutur Saneh.
Dia tak habis pikir, ternyata PO yang dianggap sebagai rekan kerja Tohari itu harus tewas di tangan suaminya sendiri.
Tohari di mata Saneh, memang tergolong laki-laki yang tempramen. Tak jarang dia mendapat perlakuan kasar dari suaminya itu. Bahkan, selama setahun, dia ditelantarkan suaminya.
“Bapak orangnya pendiam, tapi kalau sama saya suka kasar. Sudah setahun saya ditelantarkan,” katanya.
Dia baru tahu kasus pembunuhan didalangi oleh suaminya itu ketika sudah ditangkap aparat kepolisian. Saneh sama sekali tidak menduga, suaminya tega menghabisi nyawa para korbannya, bahkan sampai berjumlah 10 orang.
Seperti diberitakan, Polres Banjarnegara, berhasil menangkap Tohari (45) alias Mbah Slamet, pelaku dukun palsu yang membunuh setidaknya 11 korban.
Mayat-mayat tersebut ditemukan di sebuah kebun milik warga Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara.
Pelaku pembunuhan berkedok dukun pengganda uang itu diduga mengubur 11 jasad para korban dengan cara ditumpuk dalam satu liang.
Sebelas jenazah tersebut ditemukan pada kedalaman 80 centimener hingga satu meter dengan kondisi sudah menjadi tulang belulang dan sebagian masih utuh.
Proses evakuasi yang dilakukan Polres Banjarnegara dibantu tim SAR dan sukarelawan. Saat dibawa ke area lokasi kebun miliknya, di hadapan petugas sang dukun palsu pengganda uang mengaku telah membunuh lebih dari satu orang.
Tohari bahkan menunjukkan banyak gundukan tanah berisi mayat korban.
Polisi dan tim SAR yang melakukan penggalian di sekitar kebun dalam radius 20 meter, menemukan tulang belulang manusia serta bagian tubuh utuh yang dimasukan dalam 10 kantong mayat.
Mayat-mayat tersebut langsung dibawa ke RSUD Hj Lasmanah Banjarnegara untuk dilakukan identifikasi.
Kapolres Banjarnegara AKBP Hendri Yulianto mengatakan pihaknya menerima laporan pengaduan orang hilang dari anak korban berinisial GE, Senin 27 Maret 2023 lalu.
Anak korban GE, mengatakan ayahnya PO tidak bisa dihubungi dan keluarga tidak mengetahui keberadaan korban sejak Kamis, 24 Maret 2023.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, PO dibunuh oleh Mbah Slamet dengan cara diberi minuman yang telah dicampur Potasium sianida atau Potas. Hal itu dilakukan karena pelaku merasa kesal terus-terusan ditagih korban.
Sebelumnya, dukun palsu ini menjanjikan akan menggandakan uang milik korban sebesar Rp70 juta menjadi Rp5 miliar.
Pihak kepolisian sampai dengan saat ini masih melakukan pendalaman dan pengembangan terkait dengan kemungkinan adanya korban lain.
Terkait dengan kasus tersebut, Kapolres mengatakan kedua tersangka, yakni Tohari alias Mbah Slamet dan BS dijerat Pasal 340 KUHP mengenai pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. (*)