MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Para pemburu wisata arkeologi candi termegah di dunia kini sudah dapat menikmati kembali indahnya Candi Borobudur. Pasalnya, PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (TWC) telah memperbolehkan wisatawan untuk naik ke bangunan candi setelah melakukan kajian tertutup dengan pembatasan random sampling.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, Febrina Intan mengatakan, pihaknya telah melakukan kajian khusus guna memastikan segala persiapkan sebelum mengizinkan para pelancong menikmati destinasi wisata unggulan tersebut.
“Hal ini juga dalam rangka untuk memberikan pelayanan yang lebih prima bagi para pengunjung mengingat agenda ini adalah pola perjalanan wisata baru yang sarat dengan Value Added Experience,” ujarnya, Senin, 6 Maret 2023.
Intan melanjutkan, sistematika kajian tertutup ini dengan uji coba yang dilakukan dengan sejumlah pengunjung dimana dari hasil kajian tersebut pihak TWC mengizinkan 400 penghujung per hari untuk menjelajahi destinasi wisata ini.
“Kunjungan ini akan dilakukan evaluasi secara berkala dengan stakeholder terkait. Sekaligus kami menerima masukan-masukan dari pengunjung dari berbagai sisi demi perbaikan kualitas layanan kedepannya. Setelah ini akan kajian dengan penambahan kuota 800 sampai 1.200 per harinya,” jelasnya.
Kata Intan, selama kegiatan analisa tertutup itu dilangsungkan, terdapat sejumlah perubahan harga tiket masuk untuk para pengunjung. Bagi para wisatawan Nusantara dikenakan biaya sebesar Rp50 ribu dan pelajar sebesar Rp25 ribu. Sedangkan untuk turis asing dewasa dibanderol dengan 25 USD dan 15 USD untuk anak/pelajar.
“Selama kajian dilangsukan juga dikenakan biaya pengganti dikenakan biaya pengganti alas kaki upanat dan pendampingan guide atau pemandu sebesar Rp70 ribu untuk dewasa, Rp50 ribu untuk anak-anak, dan Rp5 ribu untuk pelajar khusus wisatawan nusantara,” imbuhnya.
Sementara itu, salah satu wisatawan yang mengikuti kajian tertutup, Syarifuddin Ondeng, mengaku senang dengan langkah TWC atas uji coba tersebut. Apalagi untuk menjaga cagar budaya tersebut, terdapat regulasi baru dengan alas kaki berupa upanat saat mengelilingi bangunan seluas 2.500 meter persegi.
“Penggunaan upanat ini sepertinya sangat bagus, apalagi sandalnya tidak licin juga enak dipakai,” ungkapnya.
Hal serupa juga dirasakan oleh wisatawan mancanegara, Tris yang menuturkan bahwa menjelajah Candi Borobudur merupakan pengalaman yang menyenangkan. Ditambah lagi, katanya, pembelajaran sejarah melalui ukiran relief candi yang semakin menambah daya tarik tersendiri bagi Tris dan istrinya. (mg4)