MAGELANGEKSPRES.ID – Ada keutamaan besar yang terdapat di bulan Ramadan yakni satu malam yang disebut Lailatul Qadar. Malam Lailatul Qadar adalah lebih baik dari 1.000 bulan. Keistimewaan malam Lailatul Qadar itu tidak dimiliki oleh malam-malam yang lain.
Setiap amal kebaikan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar maka pahalanya lebih banyak dari kebaikan serupa selama 1.000 bulan. Belum tentu semasa hidup kita bisa melakukan amal kebaikan secara terus menerus selama 1.000 bulan lebih, apalagi usia manusia yang belum tentu mencapai 1.000 bulan.
Keistimewaan malam Lailatul Qadar merupakan bukti kecintaan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada umat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Meskipun usianya tidak panjang namun bisa mendapatkan pahala kebaikan seperti orang-orang yang melakukan kebaikan pada usia yang panjang.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ
“Sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam Lailatul Qadar dan tahukah engkau apa itu malam Lailatul Qadar? malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1000 bulan. Di malam tersebut para malaikat turun dengan izin dari Rabb mereka untuk segala urusan maka keselamatan bagi malam tersebut hingga terbitnya fajar”. (QS. Al-Qadr: 1-5).
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Di dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadar lebih baik daripada 1.000 bulan. Sehingga seorang yang melakukan qiyam (menghidupkan malam) tersebut dengan shalat dan dengan memperbanyak doa serta memperbanyak ibadah berarti dia telah melakukan suatu ibadah yang lebih baik daripada ibadah serupa yang dilakukan selama 1000 bulan. Ini diantara keutamaan yang ada pada malam Lailatul Qadar.
Kemudian pada malam Lailatul Qadar, Allah Subhanahu wa Ta’ala menetapkan atau merincikan tentang perkara-perkara yang telah Allah tetapkan bagi makhluk yang ada ini, selama satu tahun ke depan.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ ° فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
“Sesungguhnya kami telah menurunkan Alquran pada malam yang diberkahi. Sesungguhnya Kami lah pemberi peringatan di malam tersebut telah ditetapkan (dijelaskan) segala perkara ketetapan yang penuh dengan kebijaksanaan”.(QS. Ad-Dukhaan: 3-4)
Dalam ayat tersebut Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan tentang ketetapan-ketetapan Allah yang sangat bijaksana.
Maka dua ayat yang menjelaskan tentang keutamaan malam Lailatul Qadar seharusnya menjadikan seorang muslim berlomba-lomba mendapatkan malam Lailatul Qadar tersebut.
Waktu Malam Lailatul Qadar
Waktu tentang malam Lailatul Qadar itu ada diantara malam-malam bulan Ramadhan. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwasanya malam Lailatul Qadar tersebut berkisar di antara sepuluh malam terakhir. Bahkan disebutkan dalam hadits yang lain agar kita berusaha mencari malam Lailatul Qadar tersebut malam-malam ganjil. Yaitu di malam ke-21, malam yang ke-23, malam yang ke-25, malam yang ke-27, malam yang ke-29.
Sebagaimana disebutkan dalam beberapa hadits, diantaranya adalah hadits yang diriwayatkan dari ‘Aisyah radhiyallahu ta’ala ‘anha yang mengatakan,
كان رسول الله صلى الله وسلم في العشر الاواخر من رمضان
“Rasulullah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beri’tikaf sepuluh bulan Ramadhan
ويقال
Kemudian beliau bersabda,
تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ في رمضان
“Carilah (berusahalah) untuk mendapatkan malam Lailatul Qadar di malam-malam ganjil dari sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan”. (HR. Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
Dalam hadits lain, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan dalam sebuah haditsnya, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa dia melakukan qiyam (shalat) pada malam Lailatul Qadar dalam rangka untuk merealisasikan keimanannya karena keimanannya maka dia mengerjakan shalat dan karena mengharap pahala semata-mata dari Allah Subhanahu wa Ta’ala maka akan diampunkan baginya dosa-dosa yang telah berlalu”. (HR. Bukhari 4/217 dan Muslim 759)
Melihat keistimewaan malam Lailatul Qadar sudah selayaknya seorang muslim untuk bersemangat untuk mengejarnya. Ketika Allah masih memberikan kesehatan dan kesempatan maka jangan sampai kehilangan malam Lailatul Qadar. Jangan sampai malam Lailatul Qadar berlalu begitu saja tanpa kita bisa mendapatkannya. Semoga kita menjadi bagian orang-orang yang bisa mendapatkan malam Lailatul Qadar. (*)
Sumber : madeenah.bimbinganislam.com