WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Tiga kejadian longsor di tiga tempat berbeda dalam tiga hari terakhir menyebabkan kerugian materiil senilai puluhan juta rupiah. Ketiga kejadian tanah longsor tersebut meliputi Desa Wonolelo dan Kelurahan Bumireso Kecamatan Wonosobo, serta Dusun Lemiring, Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah.
“Yang terbaru kami menerima laporan ketiga kejadian tanah longsor di Dusun Wonosuko Desa Wonolelo, menimpa rumah milik Sutopo, warga RT 2, longsor pada Sabtu malam, sekitar pukul 20.15 WIB. Tidak menimbulkan korban jiwa, sementara kerugian masih dihitung,” ungkap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo, Bambang Triyono, ketika ditemui di sela koordinasi dengan potensi-potensi siaga bencana, Minggu (19/12).
Menurutnya, peristiwa longsor di Wonolelo, merupakan kejadian ketiga setelah pada Kamis (16/12), tanah longsor juga terjadi di Dusun Lemiring, Desa Mojosari Kecamatan Mojotengah. Rumah milik Ngabas, di RT 2 RW 3 rusak berat ditimpa tebing setinggi 10 meter.
“Kerusakan di kediaman Ngabas meliputi dapur, kamar mandi dan ruang tamu, dengan kerugian materiil mencapai sekitar Rp15 Juta ,” katanya.
Sedangkan tanah longsor di Lemiring, menurut Bambang juga terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi dan dalam jangka waktu cukup lama mengguyur kawasan setempat. Jajaran BPBD bersama unsur TNI-Polri dari Polsek dan Koramil Mojotengah, dibantu warga masyarakat setempat disebut Bambang telah bahu-membahu menangani evakuasi tanah dan upaya memulihkan kondisi sekitar rumah Ngabas.
Sementara, kejadian musibah longsor tanah ketiga yang dilaporkan ke BPBD, menurut Bambang, menimpa sebuah rumah kos milik Basir, warga RT 7 RW 5 Perumahan Purnamandala, Kelurahan Bumireso, Kecamatan Wonosobo.
“Untuk kronologi kejadian di Bumireso, seperti disampaikan penyewa rumah juga diawali dari hujan deras selama sehari sebelumnya, sehingga pada malam sekitar pukul 22.00 WIB terdengar tembok bagian belakang rumah roboh beserta senderannya,” bebernya.
Tebing dengan tinggi 10 meter dan lebar 15 meter itu, berada pada posisi kemiringan kurang lebih 70%. Dari estimasi awal, kerugian diperkirakan mencapai Rp20 Juta, meski dalam keadaan sedang dihuni, tidak ada korban jiwa maupun luka.
Dari ketiga kejadian musibah longsor tersebut, Bambang meminta agar warga masyarakat harus mewaspadai situasi di sekitar kediaman masing-masing, karena memang cuaca di kawasan Wonosobo pada beberapa waktu terakhir masih sangat potensial diguyur hujan dalam intensitas tinggi dan jangka waktu lama.
“Apabila menemukan potensi longsor maupun banjir di sekitar lokasi tempat tinggal, silahkan hubungi kami di BPBD atau melalui relawan di wilayah terdekat agar bisa mendapatkan penanganan lebih cepat untuk meminimalisir munculnya kerugian baik materil maupun korban jiwa,” pungkasnya. (gus)