TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Guna menggugah potensi pemuda yang dianggap cukup besar pengaruhnya dalam kemajuan sebuah wilayah, Pemerintah Kecamatan Tlogomulyo untuk pertama kalinya menggelar acara amal bertajuk “Kopi Donasi” pada Sabtu (28/05/2022) malam di lingkungan Kantor Kecamatan setempat.
Menurut Camat Tlogomulyo, Djoko Prasetija, dalam kegiatan yang menggandeng para pemuda asal Dusun Tanggung, Desa Tanjungsari itu, konsep utama yang diusung adalah ngopi sembari berdonasi.
Mereka yang datang dipersilakan menikmati suguhan kopi sepuasnya dengan membayar seikhlasnya. Tak hanya ngopi, layaknya di kafe-kafe pada umumnya, terdapat pula suguhan musik akustik yang membuka kesempatan pengunjung untuk aktif berpartisipasi.
“Jadi dari kita untuk kita. Kegiatan ini awalnya diinisiasi oleh para pemuda asal Dusun Tanggung, Desa Tanjungsari, Kecamatan Tlogomulyo. Namun, mengingat konsep dan tujuannya yang sangat bagus, ke depan Kopi Donasi akan menjadi even rutin Pemerintah Kecamatan bagi kalangan pemuda, khususnya di Tlogomulyo,” jelasnya.
Dengan semakin banyaknya kreatifitas dari berbagai desa seperti ini, Djoko berharap agak ke depan seluruh potensi dari Kecamatan Tlogomulyo dapat terus muncul sehingga menjadi sebuah kekuatan besar sebagai penyangga ekonomi berbasis kerakyatan.
Pasalnya, tak hanya sisi kebudayaan dan kearifan lokal saja, kecamatan yang berada di lereng dan kaki Gunung Sumbing ini memiliki beragam potensi lain. Seperti pertanian, perkebunan, UMKM, hingga sektor pariwisata.
“Inovasi brilian kalangan pemuda adalah harapan utama untuk menopang kemajuan sebuah daerah. Tlogomulyo selain dikenal sebagai gudang seniman budaya juga memiliki potensi lain. Mulai tembakau berkualitas, kopi lokal, destinasi wisata, hingga UMKM yang terus bergeliat. Nah, dengan adanya Kopi Donasi tadi, saya harap mampu menjadi stimulan kebangkitan keratifitas pemuda guna mendukung upaya kami mendongkrak kekayaan di Kecamatan Tlogomulyo. Termasuk mengkampanyekan kopi asli Temanggung,” bebernya.
Ketua Panitia Kopi Donasi, Fandi Dwi Nugroho (22) mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut memiliki konsep acara layaknya kafe-kafe kopi yang banyak bertebaran di wilayah perkotaan.
Namun diusung ke kawasan pedesaan dengan tambahan kegiatan berupa ngopi sepuasnya sambil beramal atau berdonasi seikhlasnya. Hasil donasi yang terkumpul akan langsung disumbangkan kepada mereka yang lebih membutuhkan.
“Kopi dan lain sebaginya seluruhnya merupakan hasil sumbangsih salah seorang pengusaha kopi asal Temanggung. Acara ini terbuka bagi siapa saja tanpa terkecuali. Mereka dapat menikmati kopi sepuasnya sembari menikmati sajian musik akustik gratis, sembari berdonasi seikhlasnya.
Sebenarnya acara ini bermula di Dusun Tanggung. Namun seiring perjalannya, pihak kecamatan menyambut sinyal positif ini dan secara sukarela menyediakan fasilitas untuk mendukung Kopi Donasi menjadi even rutin di tingkat kecamatan,” bebernya.
Hendra (23), salah seorang warga Kertosari, Kecamatan Temanggung mengaku rela datang ke acara tersebut karena tertarik dengan konsep yang disuguhkan. Menurutnya, Kopi Donasi adalah salah satu inspirasi kreatif para pemuda yang layak ditiru oleh para pemuda asal daerah lain.
“Baru pertama datang di acara ini. Selain kita bisa minum kopi asli Temanggung dan menikmati musik akustik, kita juga bisa berdonasi untuk kepentingan sosial sesama yang lebih membutuhkan,” pujinya. (riz)