By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Kurikulum Merdeka, Tuntut Guru Semakin Aktif dan Kreatif
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > KOTA MAGELANG > Kurikulum Merdeka, Tuntut Guru Semakin Aktif dan Kreatif
Ilustrasi penerapan Kurikulum Merdeka. (desain grafis : larasati putri/magelang ekspres)
KOTA MAGELANG

Kurikulum Merdeka, Tuntut Guru Semakin Aktif dan Kreatif

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2023/03/12 at 4:47 PM
Magelang Ekspres Online Published 12/03/2023
Share
Ilustrasi penerapan Kurikulum Merdeka. (desain grafis : larasati putri/magelang ekspres)
SHARE

MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pengaplikasian Kurikulum Merdeka pada Satuan Pendidikan di Kota Magelang menuntut guru semakin proaktif dalam memimpin pembelajaran. Sebab, menurut Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) nomor 262 tahun 2023, tenaga pendidik harus memberikan tiga aspek meliputi pembelajaran serta asesmen, penguatan nilai Pancasila serta beban kerja guru secara mandiri.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang, Imam Baihaqi, menegaskan, semua sistem pembelajaran di Kota Magelang telah beralih menggunakan metode Kurikulum Merdeka.

“Perbedaanya adalah Kurikulum 2013 umumnya hanya berfokus kepada kegiatan intrakurikuler atau tatap muka sedangkan Kurikulum Merdeka memadukan dua kegiatan pembelajaran yaitu intrakurikuler dan kokurikuler,” kata Imam, Minggu, 12 Maret 2023.

Guru biologi ini menjelaskan bahwa porsi intrakurikuler memegang kendali sebanyak 70-80 persen dari jam pelajaran. Berbeda dengan kokurikuler, imbuhnya, dimana memberikan kontribusi sebesar 20-30 persen melalui proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.

“Seperti yang kita ketahui pembelajaran intrakurikuler merupakan pembelajaran siswa yang materi dan waktunya ditetapkan oleh kebijakan sekolah, kalau kokuliker berfokus pada penguatan pemahaman materi ajar kepada peserta didik,” lanjutnya.

Menurutnya, subtansi dari Kurikulum Merdeka meminta guru untuk memilih secara mandiri dalam memberikan bahan ajar kepada siswa sesuai dengan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian maupun sosial.

“Tujuan pokoknya adalah dapat meningkatkan kualitas siswa baik literasi maupun numerasi serta memperkuat nilai Pancasila agar anak mampu selektif ketika bergaul,” tegasnya.

Sementara itu, salah satu guru Seni Budaya SMK Wiyasa Kota Magelang, Dwi Anugrah, menuturkan, melalui jenis kurikulum baru yang diberlakukan ini guru-guru harus lebih aktif, kreatif serta inovatif.

“Ya karena teknik pembelajaran dikembalikan kepada situasi setiap sekolah, sehingga tidak hanya menggunakan buku paket saja tapi harus kreatif dalam memberikan materi,” tuturnya.

Guru berprestasi itu turut mengimbau agar tenaga pendidik tidak terpaku pada buku paket melainkan dengan perangkat ajar yang lain sehingga siswa mampu bereksplorasi secara maksimal.

“Bisa dimulai dengan presentasi yang menarik, alat peraga, metode pembelajaran interaktif, atau menyiapkan modul pribadi sesuai dengan kebutuhan siswa. Saya sendiri pun dalam mengajar memiliki modul yang saya rancang dengan melihat kondisi kemampuan anak didik,”ungkapnya. (mg4)

You Might Also Like

Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak

Tim Paduan Suara SMP Mutual Juara 3 Mars Koperasi Kota Magelang

353 TPS di Kota Magelang Siap Melayani 714 Difabel dalam Pemilu 2024

TPST di Bojong Belum Jadi, TPSA Banyuurip Dipaksa Tampung 70 Ton Sampah Setiap Hari

Dikritik Anggota DPRD Kota Magelang, Pameran Lingkungan Hidup di Alun-alun Tinggalkan Kotoran Sampah

TAGGED: Kota Magelang, kurikulum, Kurikulum Merdeka
Magelang Ekspres Online 12/03/2023
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
PURWOREJO EKSPRES

Ratusan Jiwa di Desa Brengkol Terdampak Banjir, Wabup Purworejo Tegaskan Penanganan Harus Cepat

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 11/02/2021
Inilah! Nama-nama 214 Koruptor yang Terima Remisi HUT Ke-76 RI
Terpantau Kamera ETLE di simpang Artos Mall Magelang, 3 Ribu Orang Langgar Lalin
Ini alasan POCO F3 Pro disebut The Beast
Cegah Kerumunan, Pemkot Larang Pasar Tiban
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?