MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – SMP Negeri 10 Magelang yang terletak di jalan Soekarno Hatta memiliki tingkat kerawanan lalu lintas.
Selain arus lalu lintasnya yang cepat, titik lokasi jalan depan SMP Negeri 10 Magelang bertepatan dengan tikungan yang kerap mengganggu pandangan para pengendara.
Tiap pagi saat siswa datang kesekolah saat itu pun banyak mobil-mobil besar berlalu lalang.
Mengingat memiliki kerawanan yang cukup tinggi itu, pihak penjaga sekolah yang akhirnya membantu menyeberangkan mengaku kewalahan.
Apalagi tidak adanya bantuan dari dinas terkait seperti Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Polisi Lalu lintas.
Bahkan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan pun mengembalikan persoalan itu ke pihak sekolah.
Hal tersebut diungkapkan Purnomo, satpam sekolah yang mengatakan jika dulunya sekolah tiap pagi selalu mendapatkan bantuan dari Dinas Perhubungan, Satpol PP dan Polisi Lalu Lintas membantu mengatur lalu lintas.
Namun sejak gerbang sekolah berpindah ketiga institusi tersebut sudah tidak membantu lagi.
“Karena tingkat kerawanan yang cukup tinggi kami juga meminta bantuan untuk mengadakan segitiga orange tersebut tapi tetap dipersulit harus melakukan pengajuan proposal. Sekolah juga sudah mengajukan tapi realisasinya belum juga ada,” ujarnya.
Purnomo mengaku kecewa apalagi sekolahnya juga berhadapan gedung Samsat yang otomatis tahu kondisi lalu lintas tiap pagi.
“Biasanya rawannya saat jam masuk sekolah dan keluar sekolah di mana ada antrian angkot dan banyak jemputan orang tua yang menyebabkan ramai di depan sekolah,” ungkapnya.
Purnomo berharap keluhannya dapat segera ditindaklanjuti agar tidak mengakibatkan korban, mengingat kondisi jalur cepat di Jalan Soekarno-Hatta itu rawan kecelakaan.
Menyikapi keluhan tersebut, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang akan segera mengkomunikasikan kepada pihak-pihak terkait termasuk Polres Magelang Kota.
“Nanti akan kami koordinasikan kepada Polres supaya mendapatkan bantuan mengatur lalu lintas setiap paginya,” kata Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang, Nurwiyono saat dikonfimasi, Kamis, 2 Februari 2023. (hen)