MAGELANGEKSPRES.ID – Pernah saat mengemudi tiba-tiba lampu indikator check engine pada panel instrumen menyala? Terutama Anda yang memiliki LCGC sebagai kendaraan favoritnya? Jangan langsung panik dulu sebab tidak semua indikator check engine menyala itu karena kerusakan pada mesin.
Para pakar otomotif LCGC pernah menjelaskan jika masalah dari indikator check engine yang menyala tidak selalu disebabkan dibalik kap mesin atau sesuatu yang berhubungan dengan mesin mobil Anda.
Kecuali jika memang mobil Anda mesinnya mengalami gejala seperti brebet terus menerus, atau mesin pincang. Sebaiknya jangan dipaksa, segera panggil derek dan kunjungi bengkel terdekat.
Biasanya, lampu indikator check engine muncul saat mobil dalam keadaan stand by, dan akan mati saat mesin mobil menyala.
Akan tetapi, jika lampu indikator check engine tetap berkedip saat mobil dinyalakan berarti ada beberapa penyebabnya. Bisa saja karena soket kendor, kemasukan air, kebocoran pada radiator, kabel terputus, sensor rusak, atau bahkan ECU mengalami sedikit kerusakan. Faktor lain bisa pula disebabkan oleh komponen lain tidak terpasang dengan benar.
Lalu apa saja penyebabnya? Di artikel ini akan menjawab secara detail. Simak penyebabnya :
1. Penutup Bensin Tidak Tertutup Sempurna
Petugas SPBU tidak ada yang sempurna. Apalagi kalau antrean kendaraan yang hendak mengisi bahan bakar mengular. Kemungkinan faktor kealpaan petugas SPBU menutup rapat tangki bahan bakar mobil Anda kurang sempurna.
Tutup bahan bakar yang terbuka atau kurang rapat oleh sensor pada ECU dianggap dapat membahayakan bagi yang berada di dalam mobil atau lingkungan sekelilingnya. Penguapan pada bahan bakar dapat mengakibatkan kebakaran dan berakibat fatal.
Ketika indikator check engine pada mobil Anda menyala, tetapi tidak dirasakan adanya hal yang tak beres dengan mobil Anda, bisa jadi penutup tangki bahan bakar inilah penyebabnya. Segera berhenti menyetir, eratkan penutup tangki bahan bakar, dan cek apakah ada kebocoran yang terjadi.
2. Filter udara
Selain tutup tangki bahan bakar yang tidak tertutup sempurna, penyebab lainnya juga bisa karena filter udara kotor atau perlu diganti. Filter udara ini erat kaitannya dengan mass airflow sensor yang berfungsi menentukan jumlah bahan bakar yang harus digunakan berdasarkan udara yang masuk ke mesin mobil.
Apabila filter udara sudah terlalu kotor, debu atau kotoran dari luar dapat masuk dan menghambat suplai udara yang masuk ke ruang bakar.
Idealnya, filter udara dibersihkan tiap 10.000 kilometer dan wajib diganti tiap 40.000 kilometer. Namun, ada juga beberapa mobil yang membutuhkan penggantian filter udara lebih cepat dari jarak tersebut karena faktor eksternal atau lingkungan.
3. Busi dan Kabel
Busi adalah komponen penting pada kendaraan Anda. Jarang ada permasalahan dengan busi, apalagi mobil kesayangan Anda ini rutin dibawa ke bengkel resmi atau beres. Sebab di beres biasanya turut mengontrol kekuatan dan usia dari busi mobil Anda.
Busi memiliki fungsi memantik api agar pembakaran pada ruang mesin dapat berjalan. Namun, usia busi dan kerusakan yang terjadi akan mengganggu kinerja busi sehingga dapat membuat konsumsi bahan bakar pada mobil Anda menjadi lebih boros akibat pembakaran yang kurang optimal pada ruang mesin.
Selain itu, kabel busi yang sudah mulai getas atau tidak terpasang dengan sempurna pun akan mengurangi pembakaran dan kinerja busi.
Oleh karena itu, agar pembakaran lebih sempurna dan tiba-tiba indikator check engine menyala, Anda disarankan untuk mengecek busi dan kabelnya. Jika sudah kotor, bisa dibersihkan, namun lebih optimal diganti sekalian yang baru.
Penggantian busi biasanya dilakukan pada jarak pemakaian 20.000 kilometer.
4. Cek Aki
Bila lampu check engine menyala adalah dengan mengecek pada bagian aki. Anda dapat mencabut kabel konektor negatif pada aki lalu tunggu selama tiga detik. Jika sudah pasang kembali kabel konektor negatif pada kubunya. Bisa juga dengan mencabut sekring aki, cek apakah terputus atau tidak, lalu pasangkan kembali.
Jika sudah dilakukan tapi lampu indikator check engine masih menyala, kemungkinan ada kerusakan pada sensor mobil Anda. Segera lah untuk membawa mobil kesayangan anda di beres atau bengkel kepercayaan Anda.
5. Pakai Trik
Cara terakhir ini memang terbilang tidak lazim. Namun, ada beberapa bukti yang berhasil. Seperti yang dialami salah satu pengguna grup Facebook Club Ayla Indonesia (CAI).
Salah satu pemilik Daihatsu Ayla mengaku bahwa sudah tiga minggu ini lampu indikator check engine-nya menyala. Ia kemudian membagikan tips untuk mengatasinya.
Caranya dengan memutar posisi kontak atau kunci mobil Anda ke posisi on tanpa mesin menyala. Lalu injak pedal gas dan tahan selama 5 detik. Setelah itu, kembalikan posisi kontak ke off dan diamkan selama 2 menit. Selanjutnya, coba hidupkan mesin mobil Anda, dan cek apakah lampu indikator sudah padam.
Jika masih menyala, meski trik ini sudah dipraktikkan berkali-kali, mungkin Anda harus membawa mobil kesayangan Anda ke bengkel resmi atau bengkel kepercayaan Anda. (*)