By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Langit Nusantara
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > Dis'way > Langit Nusantara
Langit Nusantara, Nusantara nama ibu kota baru Indonesia
Dis'way

Langit Nusantara

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2022/01/20 at 7:33 AM
Magelang Ekspres Online Published 20/01/2022
Share
SHARE

Oleh : Dahlan Iskan

SAMPAI hari ini saya belum juga hafal nama ibu kota baru Myanmar. Padahal itu sudah tidak baru lagi. Sudah 15 tahun pindah dari Yangon ke situ.

Apakah nama ibu kota baru Indonesia akan senasib itu?

Rasanya tidak. Nama Nusantara cukup mudah diucapkan. Bandingkan dengan pengucapan ibu kota baru Myanmar itu: Naypyidaw.

Pandemi Covid ternyata tidak menyurutkan sedikit pun tekad pemerintahan Jokowi untuk pindah ibu kota. Bahkan ibu kota baru itu kini sudah benar-benar legal. DPR sudah mengesahkan UU-nya, Selasa lalu. Berikut namanya.

Dari siapa usulan nama Nusantara itu?

“Dari Pak Presiden sendiri. Ide Pak Jokowi sendiri,” jawab seorang menteri yang saya hubungi.

Maka kalau kelak akan berulang tahun, mestinya, HUT kota Nusantara jatuh setiap tanggal 18 Januari.

Nama Presiden Jokowi akan abadi di situ: sebagai pemindah ibu kota negara sekaligus pemberi nama kota baru itu.

Maka juru ramal pun mulai mengutak-atik nasib masa depan Nusantara. “Kenapa pilih nama empat suku kata ya?” ujar seorang peramal. Ia bersandar pada kepercayaan Tionghoa. “Empat itu kan lambang kematian,” tambahnya.

Ia lebih berharap nama ibu kota baru itu ”Jokowi”. Tiga suku kata. “Tiga itu lambang kehidupan,” katanya.

“Lho nama ibu kota baru Malaysia kan juga empat suku kata. Pu-tra-ja-ya,” kata saya.

“Makanya, Malaysia juga tidak maju. Malah mundur,” jawabnya.

“Nama jelek kan bisa dibuat baik dengan cara dibuang sialnya,” sergah saya.

“Iya, sih,” jawabnya pasrah.

Media di Tiongkok sudah sepakat bagaimana cara menulis Nusantara dalam huruf Mandarin. Pasti bunyi tulisan itu nu-san-ta-la. Tapi pakai huruf Mandarin yang mana ketika menuliskan nu-san-ta-la. Begitu banyak huruf Mandarin yang bunyinya itu.

Ternyata media di Tiongkok menuliskannya begini: 努桑塔拉.

Bagaimana dengan primbon dari klenik Jawa? Bukankah Pak Jokowi orang Solo –yang bisa bertanya pada langit dengan cara Jawa?

“Nama Nusantara itu sudah sesuai dengan petunjuk langit,” ujar seorang menteri yang saya hubungi.

Tentu hari Nusantara dilahirkan pun sudah dimintakan pertanda dari langit. Dipilihlah hari itu: Selasa Wage. Selasa = 3. Wage = 4. Dijumlah: 7. Angka yang sangat kecil untuk itungan Jawa.

Menurut primbon Jawa, orang yang lahir Selasa Wage punya watak ini: suka mengalah, suka melindungi, dan mampu mengerjakan hal-hal yang diperintahkan orang lain dengan baik.

Sisi lainnya: tidak cukup berwawasan, tidak suka kebersihan, cenderung kaku atau terpaku pada satu hal saja, dan memiliki pikiran yang gelap.

Jangan khawatir: semua itu juga ada penangkalnya.

Dan yang jelas: Selasa Wage itu hari kelahiran saya –meski tingkat kebenarannya sangat kecil.

Memang ada yang usul: sama-sama mengambil nama dari masa lalu kenapa tidak Atlantis. Itu nama masa lalu sekaligus masa depan. Nama Atlantis juga sudah mengglobal. Sebuah teori menyebutkan Indonesia itu, duluuu, satu benua paling hebat di dunia: Benua Atlantis. Lalu runtuh total ketika gunung-gunung raksasa meletus satu per satu. Yang membuat benua itu jadi pulau-pulau seperti sekarang.

Saya sendiri menilai nama Nusantara ok. Bagi saya, nama itu tidak penting. Isinya-lah yang penting.

Nama seperti ”Gudang Garam” atau ‘Djarum” pada dasarnya sangat jelek. Aslinya, Gudang Garam itu terasosiasi ke sebuah bangunan reot di tengah tambak garam. Pun ”Djarum”. Aslinya benda yang tidak bergengsi. Tapi kehebatan dua perusahaan rokok itu telah mengubah citra gudang garam dan jarum menjadi benda istimewa.

Pun kalau Indonesia kelak bisa semaju Gudang Garam dan Djarum, tentu citra nama Nusantara bisa berubah drastis menjadi lebih keren dari Jakarta.

Mesir sebenarnya sudah lebih dulu memindah ibu kotanya dari Kairo. Sejak 2015. Tapi sampai sekarang belum jadi. Juga belum diberi nama. Sebutan sementaranya: Al Asima Al Idariyya Al Jadida. Sering disebut kota New Hope –harapan baru.

Luas ibu kota baru itu lebih besar dari negara Singapura. Letaknya di antara Kairo dan kota Suez. Gedung-gedung pencakar langit sudah banyak dibangun. Tapi masih belum ada yang mau pindah ke sana. Lokasi kota ini di tengah padang pasir.

Nusantara menyalip Mesir. Tiba-tiba Nusantara jadi nama kota ibu kota. Maka, apa pun yang selama ini telah menggunakan kata Nusantara harus memikirkan ulang: apakah masih relevan.

Misalnya Islam Nusantara, tiba-tiba menjadi Islam ibu kota. Mumpung KH Said Aqil Siroj masih hidup: mau diapakan Islam Nusantara.

Yang sulit adalah: Koes Ploes. Yang sudah lama meninggal. Begitu banyak lagunya yang berjudul Nusantara: mau diapakan.

Terserah saja.

Akhirnya saya suka humor yang beredar di medsos ini: kalau di Jakarta ada Jabodetabek, di Nusantara nanti mestinya ada Bonus Sambal Terong –Bontang-Nusantara-Samarinda-Balikpapan-Tenggarong. (Dahlan Iskan)

You Might Also Like

Roys Mahkota

Bebas 16T

Barang Enak

Brandon Assamariyyun

Hibah Salah

TAGGED: dahlan iskan, Dis'way, Langit Nusantara
Magelang Ekspres Online 20/01/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
16 Manfaat Mengerjakan Puasa Ramadhan Dari Segi Kesehatan
Lifestyle

16 Manfaat Mengerjakan Puasa Ramadhan Dari Segi Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui!

Magelang Ekspres Online Magelang Ekspres Online 27/02/2023
Harga Daging Ayam di Kota Magelang Tembus Rp35 ribu
8.787 KK di Kota Magelang Terima Bansos Rp600.000
Entaskan Kemiskinan Ekstrem, ISMI Wonosobo Didorong Kembangkan Potensi Lokal
Waduh! Penderita TBC di Wonosobo Naik, Screening 1.890 Orang 98 Persen Positif
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?