By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Lapisan Tanah Pertanian Kentang di Dieng Wonosobo Sudah Hilang 50 Persen
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > WONOSOBO EKSPRES > Lapisan Tanah Pertanian Kentang di Dieng Wonosobo Sudah Hilang 50 Persen
Lapisan Tanah Pertanian Kentang di Dieng Wonosobo Sudah Hilang 50 Persen
WONOSOBO EKSPRES

Lapisan Tanah Pertanian Kentang di Dieng Wonosobo Sudah Hilang 50 Persen

Magelang Ekspres
Last updated: 2022/01/20 at 11:25 PM
Magelang Ekspres Published 20/01/2022
Share
BUDIDAYA. Area lokasi pertanian budidaya kentang di perbukitan Desa Igirmranak Kecamatan Kejajar. (foto: agus supriyadi/wonosobo ekspres)
SHARE
MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Kentang Dieng merupakan komoditas unggulan di Jawa Tengah (Jateng). Namun, pola penanaman dianggap belum ramah lingkungan.
“Kentang Wonosobo utamanya yang ada di dataran tinggi Dieng dan kaki Gunung Sindoro merupakan komoditas unggulan, tetapi pola tanamnya belum ramah lingkungan,” ungkap Kepala Dispaperkan Wonosobo, Dwiyama SB, Kamis (20/1/2022).
Menurutnya, tanaman kentang di Wonosobo pada umumnya membelah kontur bukan nyabuk gunung. Padahal sebagian besar petani menanam di lereng gunung atau bukit.
“Dengan pola tanaman begitu akan berdampak lapisan tanah bagian atas mudah larut terbawa air, sehingga menimbulkan sedimentasi yang tinggi,” katanya.
Sebenarnya pola tanam nyabuk gunung sudah dicontohkan oleh orang tua atau petani dahulu. Dengan cara itu tanah tidak mudah lonhadir dan tanah tidak larut terbawa air ke sungai.
“Pola tanam ramah lingkungan sudah diajarkan orang tua kita sejak dulu. Kalau di lereng ya nyangkulnya nyabuk gunung,” ujarnya.
Di sisi lain, tanaman kentang merupakan jenis umbi umbian, yang banyak menyerap unsur hara tanah. Sehingga dengan kondisi seperti saat ini maka asupan luar menjadi sangat banyak.
“Itulah yang menjadikan kebutuhan pupuk petani kentang menjadi sangat banyak,” ucapnya.
Kepala Desa Igirmranak Kejajar, Joko Trisadono mengatakan, mayoritas petani di desa yang ia pimpin menanam kentang. Namun, masih sedikit yang menjalankan pola tanam ramah lingkungan.
“Sebagian besar belum ramah lingkungan, seperti dari pola tanam hingga pemeliharaan tanaman,” katanya.
Menurutnya dampak yang terjadi, tanah pertanian di desanya mengalami pengurangan kualitas yang cukup signifikan. Ketebalan tanah berkurang 50 persen.
“Dulu zaman bapak saya, ketebalan lapisan tanah paling atas itu mencapai 60 cm sampai 1 meter. Sekarang kita lihat ketebalan tanah tinggal 30 cm,” pungkasnya. (gus)

You Might Also Like

234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun

Embun Upas Jadi Daya Tarik bagi Wisatawan ke Dieng, Mengapa?

Susur Sungai Wonosobo, Komunitas Dieng Bersih Angkut 1,6 Ton Sampah Anorganik

Hati-hati! LGBT Mulai Marak di Wonosobo

3 Tahun Vakum saat Pandemi, Kirab Panji Hari Jadi ke-189 Wonosobo Kembali Digelar

TAGGED: Dieng Wonosobo, Dwiyama SB, Hilang 50 Persen, Kepala Dispaperkan Wonosobo, Lapisan Tanah Pertanian Kentang
Magelang Ekspres 20/01/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
PARIPURNA. DPRD Temanggung menggelar sidang paripurna yang dipimpin oleh Ketua DPRD setempat Yunianto. (foto:setyo wuwuh/temanggung ekspres)
TEMANGGUNG EKSPRES

Batasi Penggunaan Tenaga Kerja Asing, Pemkab Temanggung Rancang Perda Ini

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 24/05/2022
Omzet Anjlok Drastis, Pengusaha Kedai Kopi Purworejo Dituntut Kreatif
Harga Tinggi, Warga Ogah Beli Ayam
Valuasi Hingga 3 T, RANS Entertaiment Milik Raffi Ahmad Siap IPO, Tunggu Saatnya!
DPRD Kota Magelang Batalkan Kunker
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?