MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID– Sejarah perlawanan para pejuang dalam melawan penjajah terekam jelas hingga saat ini. Berdirinya Monumen Bambu Runcing yang berada di Muntilan, Kabupaten Magelang mengingatkan masyarakat akan perlawanan para pejuang terdahulu.
Monumen tersebut kini menjadi ikon wilayah Muntilan yang juga sebagai taman wisata. Menilik sejarah, monumen tersebut dibangun pada tahun 1978 hingga 1980.
Dibangun oleh para pemahat batu di zaman itu, monumen tersebut berhasil berdiri kokoh hingga saat ini. Salah satu pemahat batu legendaris yakni, Dulkamid Joyoprono.
Dengan suara lemah dan berwibawa, maestro seniman patung tersebut menceritakan berdirinya Monumen Bambu Runcing yang ia buat bersama rekan-rekannya. Tujuan pembuatan monumen tersebut tak lain tak bukan adalah untuk mengenang para pejuang dalam mempertahankan Indonesia.
“Monumen itu dibuat selama dua tahun, mulai dari 1978 sampai 1980. Kita bersama-sama membuat itu untuk mengenang para pendahulu yang melawan para sekutu hanya dengan bermodal bambu runcing. Tetapi perjuangan itu tentunya melahirkan kemerdekaan yang kita rasakan saat ini,” ujarnya saat ditemui, Minggu 5 Maret 2023.
Pada waktu itu ia mendapat perintah dari Gubernur Jawa Tengah dan Bupati Magelang untuk membuat Monumen Bambu Runcing. Ia merasa senang dengan perintah tersebut pasalnya pembuatan monumen itu berada dekat dengan rumahnya.
Adapun patung-patung yang berdiri di bawah monumen tersebut menggambarkan suasana pada masa penjajahan. Yakni para pejuang yang memegang bendera merah putih sambil berlarian, membawa senjata sebilah bambu runcing dan patung yang membawa bakul nasi.
Masih terawat hingga saat ini, Taman Bambu Runcing menjadi tempat favorit untuk berkumpul bersama keluarga. Tak hanya terdapat monumen, didukung dengan adanya permainan anak-anak dan beberapa patung lainnya.
Biasanya taman tersebut sebagai wahana para pengajar sebagai tempat pembelajaran di luar ruangan. Terlebih di waktu weekend, tempat ini selalu dipadati para pengunjung.
Pepohonan rimbun menyelimuti sekitar Taman Bambu Runcing. Suasana rindang hadir ketika pengunjung datang. Adanya Monumen Bambu Runcing tersebut juga menarik para UMKM setempat.
Kulineran di sepanjang Taman Bambu Runcing tersedia lengkap. Inilah manfaat yang dapat diambil masyarakat dengan berdirinya Monumen Bambu Runcing yang legendaris.
Salah satu pengunjung Taman Bambu Runcing, Wirasti (30) mengaku sering menyempatkan waktu untuk bermain dan bersantai bersama keluarganya di sana.
“Kami sering main ke sini, disamping tempatnya yang adem dan sejuk tempatnya juga bisa buat belajar anak-anak tentang perjuangan jaman dahulu, jadi anak itu pasti bertanya arti patung ini apa, maka dari itu kami yang dewasa bisa memberi pemahaman,” katanya. (mg1)