By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Temanggung Ngadu ke Wakil Bupati, Ini Alasannya!
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > TEMANGGUNG EKSPRES > Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Temanggung Ngadu ke Wakil Bupati, Ini Alasannya!
Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Temanggung Ngadu ke Wakil Bupati, Ini Alasannya!
TEMANGGUNG EKSPRES

Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Temanggung Ngadu ke Wakil Bupati, Ini Alasannya!

Magelang Ekspres
Last updated: 2022/06/17 at 2:31 PM
Magelang Ekspres Published 17/06/2022
Share
Perwakilan Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Kabupaten Temanggung saat mengadukan nasib mereka kepada Wabup, Heri Ibnu Wibowo di Rumah Dinasnya. Foto: rizal ifan chanaris.
SHARE

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Berdalih ingin mengadukan kejelasan nasib mereka, belasan anggota Paguyuban Beras dan Penggilingan Padi Kabupaten Temanggung mendatangi Rumah Dinas Wakil Bupati. Hal ini terkait anjloknya penjualan produk beras lokal mereka sejak beberapa tahun terakhir.

Ketua Paguyuban Beras dan Penggilingan Padi Kabupaten Temanggung, Arief Mas’ud mengungkapkan, audiensi tersebut dimaksudkan untuk meminta kejelasan dari Pemerintah Kabupaten Temanggung masalah proses distribusi beras pada program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yang selama ini disinyalir hanya dikendalikan oleh supliyer tunggal saja.

Ironisnya, hal ini menyebabkan produksi beras lokal tidak terserap secara maksimal lantaran justru beras asal luar daerah seperti Pati, Purworejo, dan Demak yang membanjiri Kabupaten Temanggung.

“Begini, kami hanya ingin mengadukan nasib petani dan produsen beras lokal kepada Pemkab Temanggung. Ini dikarenakan, semenjak ada program BPNT justru beras asal luar daerah yang dibagikan kepada Kelompok Penerima Manfaat atau KPM melalui E-Warung. Bukan berasal lokal, sehingga kami sangat kesulitan untuk memasakan produk kami di daerah kami sendiri,” jelasnya, Jumat (17/6/2022).

Ia menambahkan, ia dan anggota paguyuban lain sejatinya telah berusaha ingin berpartisipasi dalam pelaksanaan program BPNT dengan menawarkan produk berasnya ke berbagai E-Warung. Namun demikian, pihak E-Warung justru menolaknya dengan dalih sudah ada pihak supliyer yang selama ini memasok beras untuk dibagikan kepada KPM.

Padahal, harga yang ditawarkan lebih murah dan kualitas dan mutunya juga diklaim lebih baik dari beras yang diterima oleh KPM selama ini.

“Saya hitung sudah dua tahun sejak program BPNT berjalan, kami pedagang beras lokal kesulitan memasarkan produk kami. Pelanggan yang biasanya beli beras di tempat kami, sekarang sudah tidak membeli lagi karena mereka menjadi KPM yang memperoleh bantuan dari pemerintah melalui E-Warung. Kami sudah coba menawarkan kepada E-Warung tersebut untuk ikut menjual produk beras lokal. Tapi hasilnya mentah karena mereka mengaku sudah ada supliyer yang memasok kebutuhan beras yang akan dibagikan. Mereka juga mengaku terpaksa menolak karena khawatir apabila izin mereka dicabut kalau tidak mengikuti saran pendamping program mengambil beras di supliyer tersebut,” bebernya.

Akibatnya, selain penjualan mereka anjlok hingga 40 sampai 50 persen, harga jual beras mereka jatuh karena tidak dapat bersaing dengan beras yang berasal dari luar daerah.
Oleh sebab itulah, mereka meminta agar Pemkab Temanggung segera mengambil langkah konkrit sebagai jalan tengah atas masalah yang tengah menghimpit itu.

“Ya sejak dua tahun lalu setelah program BPNT dimulai kami merasakan sekali adanya penurunan penjualan beras lokal. Memang harga sedikit mahal, tapi mutu dan kualitasnya di atas beras luar daerah yang didistribusikan kepada KPM, aromanya wangi. Kami hanya ingin program BPNT berjalan sesuai tujuan pemerintah pusat, yakni memberdayakan masyarakat sekitar dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” desaknya.

Sementara itu, Ismadiyono (62), salah seorang petani asal Desa Karangtejo, Kecamatan Kedu berharap agar nasib para petani padi lokal segera menemui titik terang. Senada dengan Arief, ia juga mengaku harga gabah mereka anjlok semenjak adanya program BPNT, sekitar 2 tahun belakangan.

Penyebabnya adalah produksi gabah mereka kurang terserap dan tidak bisa bersaing akibat banyaknya beras asal luar daerah yang masuk ke Temanggung.

“Sejak dua tahun terakhir harga gabah yang dahulu mencapai Rp 4.500 per kilogram hanya laku sekitar Rp 4.000 saja per kilogramnya. Ini tidak bisa menutup biaya operasional menggarap lahan sampai panen, misal untung sangat tipis sekali. Kami mendesak pemerintah setempat peka atas apa yang kami rasakan,” akunya.

Menanggapi keluhan pedagang beras dan petani tersebut, Wabup Temanggung, Heri Ibnu Wibowo mengaku ikut prihatin atas dagangan beras lokal milik para pedagang yang kurang begitu laku dalam beberapa tahun terakhir akibat kalah bersaing usai beras yang digunakan pada program BPNT hanya berasal dari satu supliyer saja.

Padahal, dalam Permensos juga telah diatur bahwasannya beras yang digunakan dalam program BPNT tidak harus berasal dari salah satu sumber saja. Alangkah baiknya memberdayakan produk lokal untuk mendongkrak perekonomian daerah.

“Kami tampung keluhan petani dan pedagang. Jujur, saya merasa prihatin ada fenomena seperti ini. Karena berdasar apa yang saya saring tadi, beras yang disalurkan kepada KPM justru tidak mengambil dari hasil pertanian lokal. Namun malah dari luar daerah. Jelas kalau memang itu yang terjadi di lapangan, tidak hanya pedagang saja yang dirugikan, tetapi termasuk para petani juga ikut merasakan dampaknya, gabah yang mereka hasilkan jadi kurang terserap,” tegasnya. (riz)

You Might Also Like

5 Kecamatan Minta Dropping Air Bersih ke BPBD Temanggung

Kemarau Panjang, Petani Temanggung Berharap Kualitas dan harga Tembakau Lebih Baik

Stop Bully! Dindikpora Temanggung Maksimalkan Peran Satgas Anti Bullying Sekolah

Mangkir Tugas 1,5 Tahun, Polres Temanggung Pecat Ipda Supriyono

Sakit Hati Di-bully Temannya, Siswa SMP di Temanggung Nekad Bakar Sekolahnya

TAGGED: Anjloknya Harga Beras Lokal, Berita Temanggung, Paguyuban Pedagang Beras dan Penggilingan Padi Temanggung, Wakil Bupati Heri Ibnu Wibowo
Magelang Ekspres 17/06/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
KOTA MAGELANG

Baru 50 Persen Guru Divaksin, Disdikbud Kota Magelang Daftarkan 1.386 Orang

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 23/03/2021
Autokritik Puan untuk Kinerja Legislasi DPR
Deklarasi Capres PDIP Tunggu Mbak Mega, Pengamat Yakin Ganjar yang Diusung
Wajib Tahu! Jelang Libur Nataru, Razia Penegakan Disiplin Protokol Kesehatan di Kota Magelang Diperketat
Putus Penyebaran Covid-19, PMI Kabupaten Magelang Lakukan Penyemprotan di Perumnas Kalinegoro
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?