By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Pemilu Digelar 15 Mei 2024? Nasdem dan Golkar Setuju, PPP, PKS dan PDIP Menolak
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > Headline > Pemilu Digelar 15 Mei 2024? Nasdem dan Golkar Setuju, PPP, PKS dan PDIP Menolak
Headline

Pemilu Digelar 15 Mei 2024? Nasdem dan Golkar Setuju, PPP, PKS dan PDIP Menolak

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2021/09/29 at 8:59 AM
Magelang Ekspres Online Published 29/09/2021
Share
SHARE

JAKARTA,MAGELANGEKSPRES.COM – Usulan pemerintah agar pemilu serentak digelar pada 15 Mei 2024 mendatang, memunculkan pro dan kontra. Partai NasDem dan Golkar setuju. Namun, partai lain seperti PPP dan PKS menolak.”Jika kalau fraksi NasDem di komisi II mendukung usulan pemerintah terkait dengan waktu pelaksanaan pemilu tanggal 15 Mei,” ujar Sekretaris Fraksi NasDem DPR RI, Saan Mustofa, di Jakarta, Selasa (28/9).

Wakil Ketua Komisi II ini menyebut ada dua alasan pihaknya mendukung usulan tersebut. Pertama terkait efisiensi anggaran. “Kita ingin melakukan efisiensi anggaran terkait dengan pemilu maupun pilkada. Anggaran yang diajukan oleh KPU Rp 86 Triliun terus Rp 26 Triliun. Kurang lebih Rp 120 Triliun pemilu dan pilkada. Belum nanti Bawaslu juga mengusulkan anggaran,” jelas Saan.

Otomatis, besarnya anggaran menjadi beban buat negara. Terutama dalam situasi tengah mengalami krisis akibat pandemi COVID-19.

Alasan lainnya, efektivitas jalannya pemerintah. Dengan pemilu 15 Mei, jarak waktu ke pelantikan tidak terlalu lama. “Kalau tenggat waktu terlalu lama dengan pelantikan presiden, ini juga akan mengganggu proses efektivitas pemerintahan. Ketika pemilu sudah berlangsung dan ada presiden terpilih, tentu suasananya berbeda. Ini perlu dipertimbangkan. Bagaimana membuat sisa pemerintahan efektif dan tidak mengganggu jalannya pemerintahan,” urainya.

Hal senada disampaikan Waketum DPP Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia. Dia setuju dengan usulan pemerintah. “Golkar setuju,” tegas Doli.

Menurutnya, keputusan pemilu 15 Mei sudah melalui pertimbangan yang matang. Ada banyak aspek yang dipertimbangan dan menyesuaikan penanganan pandemi.

Sebelumnya, Menko Polhukam Mahfud MD menyampaikan pemerintah telah melakukan rapat internal membahas simulasi tanggal pelaksanaan Pemilu 2024. Hasilnya, 15 Mei dipilih menjadi hari pemungutan suara pada Pemilu 2024. Dipilih tanggal 15 Mei dengan pertimbangan efisiensi waktu dan biaya.

Nantinya pemerintah akan menyampaikan usulan tanggal tersebut ke DPR dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebelum tanggal 7 Oktober 2021.

Di sisi lain, PPP menolak usulan pemerintah yang ingin pemungutan suara Pemilu 2024 digelar 15 Mei.

Menurut PPP, lebih rasional jika pemungutan suara Pemilu 2024 digelar Maret. Ketua DPP PPP Achmad Baidowi menyatakan PPP justru menyarankan jadwal pemungutan suara Pemilu 2024 dimajukan. Alasannya, pilkada serentak akan digelar pada November 2024.

“Jika pemilu nasional Mei, maka jarak dengan pilkada hanya 6 bulan. Sudah pasti berhimpitan dengan pelaksanaan pilkada. Belum lagi kalau pilpres 2 putaran. Tentu akan menyita waktu. Belum lagi, adanya sengketa di MK,” ujar Baidowi.

PPP, lanjutnya, menyarankan jadwal pencoblosan Pemilu 2024 dimajukan pada Maret. “Sebenarnya yang lebih rasional itu adalah memajukan jadwal pemilu nasional ke bulan Maret atau setidaknya tetap April,” paparnya.

PKS juga menolak pemungutan suara Pemilu 2024 digelar pada Mei. Ppsi KPU dinilai lebih baik daripada usulan pemerintah. Opsi KPU, pencoblosan digelar 21 Februari.

PDIP sebagai partai utama pengusung Presiden Joko Widodo terang-terangan mengaku keberatan. “Pandangan Fraksi PDI Perjuangan keberatan apabila pemungutan suara dilakukan tanggal 15 Mei 2024. Pemerintah harus menimbang ulang dan mengkaji secara mendalam usulan tersebut,” kata Ketua Kelompok Fraksi PDI Perjuangan di Komisi II DPR RI Arif Wibowo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/9).

Menurutnya, sistem kepemiluan dan pilkada di Indonesia harus terintegrasi serta harmonis. Hal ini sesuai lex spesialis dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu dan UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada.

Arif mengingatkan jika pemungutan suara tanggal 15 Mei 2024, maka proses pemilu melewati bulan suci Ramadhan. Padahal seharusnya di bulan tersebut tidak perlu ada kegiatan politik. “Kalau tanggal 15 Mei 2024 itu masih masuk pada masa kampanye dan tidak etis dilaksanakan kegiatan politik. Karena dikhawatirkan menimbulkan masalah-masalah yang tidak perlu terkait kebangsaan, kebinekaan, dan keindonesiaan,” paparnya.

Selain itu, waktu untuk menyelesaikan sengketa pemilu akan sangat pendek. Karena berimpitan dengan pencalonan kepala daerah. Dia mengingatkan syarat pencalonan kepala daerah harus diketahui berapa jumlah kursi DPRD yang diperoleh suatu parpol. “Lalu kalau capres-cawapres yang berkompetisi memasuki putaran kedua, kerumitan dan masalah yang ditimbulkan akan sangat banyak. Itu seharusnya beban politik yang tidak perlu dalam tata tahapan, jadwal, dan program,” pungkasnya. (rh/fin)

You Might Also Like

353 TPS di Kota Magelang Siap Melayani 714 Difabel dalam Pemilu 2024

Kepala Daerah yang Mau ‘Nyaleg’, Wajib Mundur dari Jabatannya

Airlangga: Politik Harus Dibuat Riang Gembira, Jangan Tegang

PDIP Pilih Usung Ganjar Pranowo Jadi Calon Presiden

Bawaslu Kota Magelang Mulai Gelar Patroli Pengawasan dan Kawal Hak Pilih

TAGGED: Covid-19, Headline News, Komisi Pemilhan Umum (KPU), Pemilu 2024, Pemilu Serentak
Magelang Ekspres Online 29/09/2021
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
WONOSOBO EKSPRES

Separuh Badan Jalan di Sapuran Ambrol, Pengguna Jalan Diminta Waspada

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 15/03/2021
Industri Pertahanan RI Bisa Masuk Top 50 Dunia
Total Kasus Positif Covid-19 di Purworejo Dekati Angka 7.000
Diskon Listrik Diperpanjang, Begini Cara Mudah Mendapatkan nya
Pengecoran Gorong-gorong Perhatikan Cuaca
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?