TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Oroject uji coba strategis pemerintah melalui PT Pertamina agar mendistribusikan BBM bersubsidi tepat sasaran, namun kenyataannya di lapangan, program “Subsidi Tepat MyPertamina” belum dapat berjalan secara maksimal. Pun demikian halnya di Kabupaten Temanggung.
Seperti yang terlihat di SPBU 44.562.14 yang berada di Karanggedong, Kecamatan Ngadirejo. Menurut perwakilan pihak pengelola, Pratiwi Fajar Pamungkas, meski proses sosialisasi terus dilakukan, akan tetapi kenyataan di lapangan berkata lain.
Animo pengguna kendaraan roda empat untuk mendaftarkan diri pada program Subsidi Tepat MyPertamina bisa dibilang masih cukup rendah.
Dijelaskan, dalam sehari rata-rata SPBU ini baru mendapat sekitar 4 orang saja yang resmi mendaftarkan diri atau melakukan proses registrasi dalam program tersebut.
“Semenjak kita sosialisasikan sekitar sebulan terakhir, total pengguna kendaraan yang melakukan resgistrasi pada program Subsidi Tepat MyPertamina baru di angka 50 an orang. Ya rata-rata per hari baru ada 4 pendaftar. Memang secara umum belum ada kendala yang siginifikan, namun terkadang ada wilayah kecamatan maupun kelurahan yang belum terdata di sistem aplikasi. Tetapi hal itu langsung kita laporkan kepada Pertamina pusat,” bebernya, Rabu (10/8/2022).
Pratiwi mengungkapkan, sejatinya untuk mendaftar atau proses registrasi program tersebut cukup mudah. Pendaftar cukup menyiapkan dokumen yang meliputi Kartu Tanda Penduduk (KTP), Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK), foto kendaraan, dan dokumen pendukung lain termasuk email aktif.
Apabila pendaftaran terkonfirmasi, selanjutnya dapat diunduh QR Code dan simpan untuk melakukan transaksi di setiap SPBU Pertamina.
Jika masih ditemukan kesulitan, petugas operator SPBU akan siap sedia untuk memberikan bantuan, termasuk bagi mereka yang tidak atau belum memiliki akun email maupun HP jenis android.
“Aktifasinya sendiri sekitar 4 sampai 5 hari setelah proses registrasi. Kalau ada yang merasa kesulitan selama proses pendaftaran, operator kami siap membantu pemilik kendaraan, termasuk menyediakan akun email dari SPBU.
Sejauh ini, untuk mensukseskan program tersebut, operator kami selalu mengarahkan apabila ada mobil mewah yang membeli BBM jenis Pertalite untuk beralih ke Pertamax. Tetapi kalau mobil biasa ya kita arahkan mendaftar program ini,” urainya.
Ia menyebut, pihaknya saat ini hanya terus memprioritaskan proses sosialisasi guna menggenjot jumlah pendaftar untuk registrasi ke aplikasi MyPertamina. Terutama pemilik kendaraan di sekitar lokasi SPBU.
“Masalah batasan pembelian BBM , target pendaftar, atau teknis detailnya seperti apa kami masih menunggu instruksi lanjutan dari pusat. Fokus kami adalah sosialisasi kepada pengendara roda 4 yang hendak mengisi BBM baik jenis Pertalite maupun Solar,” tukasnya. (riz)