MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Selama bulan suci Ramadan, Kebun Raya Gunung Tidar mengalami penurunan wisatawan hampir setengahnya. Hal itu dikarenakan, para pengunjung mengurangi aktivitas yang berat di kala puasa.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Gunung Tidar, Yhan Noercahyo Wibowo mengatakan, jumlah pengunjung memang terjadi penurunan hampir 50 persen.
“Biasanya weekdays berkisar 600 sampai 700 wisatawan namun kini hanya di angka 300-an,” ujarnya, Selasa, 4 April 2023.
Angka penurunan ini, lanjut Yhan sapaan akrab pria tersebut, lebih banyak dialami oleh para peziarah atau wisatawan religi. Sedangkan untuk pengunjung harian masih disokong oleh para penghobi olahraga dan wisatawan alam.
“Sebenarnya untuk jam operasional pun masih seperti biasa selama 24 jam dan tidak ada perubahan regulasi apapun. Namun kemungkinan karena bulan suci Ramadan, pengunjung fokus beribadah masing-masing,” lanjutnya.
Meskipun begitu, pihak pengelola Kebun Raya Tidar terus melakukan perbaikan dan penataan lokasi untuk menunjang kenyaman berwisata di bukit yang diyakini sebagai Pakuning Tanah Jawa ini.
“Ke depan, ada beberapa perubahan akan terjadi disini. Utamanya penataan lokasi yang dibuat lebih optimal,” tegasnya.
Yhan menerangkan, penyempurnaan tata ruang Kebun Raya Gunung Tidar dimulai dari adanya penambahan informasi tentang jenis-jenis tumbuhan atau botanical dengan bentuk labeling tanaman.
“Kita beri nama SI BOTA atau sistem informasi botanical,” ujarnya.
Selanjutnya, penataan taman tematik di area Taman Semar dan Gardu Pandang Taman Elang Jawa yang dibuat lebih nyaman dan menarik.
Dirinya juga menuturkan, akan menempatkan sejumlah fauna di sepanjang akses menuju puncak. Khususnya fauna khas Indonesia.
“Tidak hanya itu, nanti infrastruktur disini juga akan mengalami pemeliharaan sementara waktu baik di Gardu Pandang Taman Elang Jawa dan Monumen Tanah Air Satu Bangsa,” katanya.
Yhan berharap, dengan adanya pemulihan ekosistem dan perbaikan pada sejumlah titik di Kebun Raya Gunung Tidar akan menciptakan penataan lokasi yang lebih tertata dan rapi. Terlebih lagi, untuk memberikan kenyamanan dan daya tarik wisata yang memiliki nilai jual yang lebih tinggi. (mg4)