PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID – Isu terkait percobaan penculikan terhadap anak di wilayah Pasar Kenteng Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo dipastikan tidak benar alias hoaks.
Masyarakat diimbau tidak resah dan lebih selektif dalam menerima atau menyebarkan informasi, khususnya melalui media sosial (Medsos).
Kepastian itu disampaikan oleh Kapolres Purworejo, AKBP Muhammad Purbaja SH SIK MT, saat dikonfirmasi melalui Kasi Humas, AKP Yuli Monasoni SH, pada Jumat 27 Januari 2023.
“Informasi itu tidak benar. Sejauh ini tidak ada laporan terkait kejadian percobaan penculikan terhadap anak di wilayah Purworejo, khususnya Pasar Kenteng,” katanya.
Di sejumlah Medsos, khususnya grup WhatsAapp (WA), kabar hoaks itu terpantau menyebar sangat cepat dan diteruskan hingga berkali-kali dalam dua hari terakhir.
Isu yang beredar secara lengkap yakni
“Info sekitar pasar Kenteng. Tadi sekitar jam 4 lewat dikit. Telah terjadi percobaan penculikan anak kecil. Tapi alhamdulilah gagal. Anak jaten yg mau kena culik, anaknya bakul cilok yg mangkal di pasar Kenteng. Kejadian jalan dibelakang pasar kenteng arah ke jaten. Penculik mengejar anak sambil membawa tali,penculik membawa mobil box. Waspada yg punya anak kecil,dijaga putra putrinya. Penculik anak dah sampe disampe disekitar kita.”
Isu yang disertai beberapa kolase foto itu pun mendapat berbagai respons. Ada yang menanggapi bahwa peristiwa itu benar terjadi di Pasar Kenteng Kelurahan Kledung Kradenan Kecamatan Banyuurip.
Ada pula yang menyebut di wilayah Kabupaten Kulon Progo. Sejumlah anggota grup bahkan sempat berdebat dengan berbagai argumentasi untuk membenarkan atau menyalahkan.
AKP Yuli Monasoni mengungkapkan bahwa hoaks serupa tidak hanya menyebar di wilayah Kabupaten Purworejo, melainkan juga di sejumlah daerah.
“Kami sudah minta data ke Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo dan ke Divhumas Polri, diketahui bahwa foto-foto yang terpampang hingga menyebar luas itu adalah kejadian berbagai tahun dan dirangkum jadi satu,” ungkap AKP Yuli Monasoni.
Lebih lanjut pihaknya berharap, masyarakat tidak resah atas beredarnya isu tersebut.
Lebih dari itu, untuk selanjutnya dapat lebih selektif dan bijak dalam bermedsos.
“Jangan mudah termakan isu-isu. Harus check and recheck kalau menerima informasi apapun di Medsos,” tegasnya.
Kepastian bahwa isu tersebut adalah hoaks juga disampaikan oleh Kepala Dinas Kominfostasandi Kabupaten Purworejo, Yudhie Agung Prihatno SSTP MM.
Menyikapinya, Dinas Kominfostasandi telah membuat pengumuman resmi.
“Sudah kita koordinasikan, mangga (silakan) bantu diinfokan ke masyarakat, tentu tidak mengurangi kewaspadaan terhadap berbagai kejahatan yang mungkin terjadi,” terang Yudhie. (top)