TEMANGGUNG,MAGELANGEKSPRES.ID – Potensi kerawanan konflik sosial menjelang pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 cukup besar di masyarakat, oleh karena itu bimbingan dan komunikasi (Binkom) terus dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik di masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Tim Binkom Cegah Radikal Kolonel Agung Sukoco usai memberikan paparan dalam kegiatan Binkom Cegah Konflik Sosial wilayah Kodim 0706 Temanggung, Rabu 8 Maret 2023.
Ia mengatakan, kegiatan serupa akan dilakukan secara berkelanjutan dan bertahap di seluruh wilayah, baik Kodam maupun Korem hingga Kodim di tingkat kabupaten.
Menurutnya, kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya konflik sosial di masyarakat, terutama menjelang pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang.
“Di seluruh wilayah akan dilakukan secara berkelanjutan, karena pencegahan terjadinya konflik ini sangat penting dilakukan,” katanya.
Dikatakan, pelaksanaan Pemilu akan menjadi salah satu pemicu munculnya konflik di masyarakat, karena adanya perbedaan pendapat, perbedaan pilihan dan perbedaan tokoh yang akan dipilih.
“Masyarakat kita sangat beragam, mulai dari adat, suku, budaya dan ditambah adanya pelaksanaan Pemilu,” terangnya.
Dijelaskan, dengan pelaksanaan bimtek pencegahan konflik sosial ini, diharapkan mampu mencegah sedini mungkin terjadinya konflik di masyarakat.
Terkait dengan daerah rawan konflik, Agung mengatakan, semua wilayah mempunyai tingkat kerawanan. Hanya saja daerah-daerah tertentu yang sebelumnya pernah mengalami konflik akan menjadi tujuan utama dan target dalam kegiatan ini.
“Harapannya semua bisa lebih aman dan kondusif,” harapnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bankesbangpol) Temanggung Djoko Parastyono menambahkan, cipta kondisi harus diciptakan dan dipelihara, karena cipta kondisi ini menjadi bagian sangat penting dalam pencegahan konflik sosial di masyarakat.
“Kerukunan umat beragama, wawasan kebangsaan harus diciptakan bersama,” katanya.
Salah satu langkahnya yakni dengan konsolidasi sosial, kegiatan ini juga menjadi konsolidasi sosial di antara organisasi masyarakat serta masyarakat secara luas.
Djoko menambahkan, sejak awal konsep kebangsaan yang dianut oleh para pendiri bangsa adalah kebangsaan yang tidak menggulingkan keberagaman identitas, satu suku, ras, bahasa maupun agama tertentu. Identitas kebangsaan Indonesia adalah pada kesatuan ide gagasan dan cita-cita untuk hidup merdeka dan menghapuskan penjajahan di atas dunia.
Pjs Kasdim Kodim 0706 Temanggung, Kapten Arm Mohaimin menambahkan, peserta dalam kegiatan ini di antaranya dari Banser, Kokam, Pemuda Pancasila, GPK, Lindu Aji dan sejumlah ormas lainnya.
“Harapan kami, perwakilan ormas yang mengikuti kegiatan ini bisa menularkan ilmu arti penting wawasan kebangsaan dan kerukunan kepada seluruh anggotanya serta lapisan masyarakat,” harapnya. (set)