MAGELANG SELATAN, MAGELANGEKSPRES.ID – Awal tahun 2023 ini menjadi kado terindah bagi warga Kota Magelang. Pasalnya proyek fisik sepanjang tahun 2022 sudah bisa dimanfaatkan. Hari ini, Kamis, 2 Februari 2023 sejumlah proyek tersebut akan diresmikan Walikota Magelang, dr Muchamad Nur Aziz di IKM Center.
Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Setda Kota Magelang, Puji Hartono mengatakan, tuntasnya proyek fisik tahun 2022 ini tidak lepas dari peran masyarakat dalam memberi kontribusi, terutama penaikan secara konsisten pendapatan asli daerah (PAD) dari tahun ke tahun.
“PAD kita dari tahun ke tahun terus meningkat. Sesuai data dari Kementerian Dalam Negeri, PAD Kota Magelang masuk ranking ke-8 dari APBD Kota se-Indonesia. Hal ini merupakan prestasi yang cukup membanggakan bagi Kota Magelang,” kata Puji, Rabu, 1 Februari 2023.
Dia menjelaskan, selama kurun waktu 5 tahun terakhir, PAD Kota Magelang mengalami peningkatan yang signifikan. Tahun 2018 tercatat sebesar Rp247,964 miliar, tahun 2019 Rp273,582 miliar, tahun 2020 Rp290,756 miliar, tahun 2021 Rp319,352 miliar, dan tahun 2022 menorehkan Rp376,148 miliar.
“Selama lima tahun terakhir ini mangalami kenaikan sebesar 128,184 miliar atau 51,69%,” katanya.
Konsistensi capaian kenaikan PAD ini, nantinya akan dikembalikan kepada masyarakat. Pengembalian itu diwujudkan dalam bentuk program dan kegiatan pembangunan.
Dia menuturkan, program dan kegiatan pembangunan Kota Magelang di bawah kepemimpinan Walikota dr Muchamad Nur Aziz bersama Wakil Walikota KH M Mansyur saat ini fokus pada 9 Program Unggulan. Kesembilan program itu difokuskan untuk langsung menyentuh masyarakat.
Adapun kesembilan Program Unggulan Pemkot Magelang ini antara lain, Programis (Program Magelang Agamis), Magesty (Magelang Smart City), Magelang Cantik (Cinta Organik), Njawani (Jaga Warga Dari Pandemi), JSAS (Jemput Sakit Antar Sehat), Balai Belajar, Rodanya Mas Bagya (Program Pemberdayaan Masyarakat Maju Sehat Dan Bahagia), Magelang Keren (Kelurahan Enterpreneurship Center), dan Ngopi (Ngobrol Pintar) Bareng Pak Wali.
Puji menyebutkan, sejumlah kegiatan yang bersifat strategis dan monumental dalam mendukung 9 program unggulan ini di antaranya Sarpras Kebudayaan Graha Budaya dan Kawasan Mantyasih yang menggunakan Dana Bantuan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah TA 2022 senilai Rp1.200.000.000 dan dana pendampingan dari DAU senilai Rp50.000.000. Rumah Budaya adalah sebuah perwujudan terhadap perlindungan nilai-nilai pemajuan kebudayaan.
“Rumah Budaya ini menjadi wadah untuk berbagai bentuk kreativitas dengan segala hasil akal budi ataupun wujudnya, baik itu budaya yang sudah ada dari para leluhur yang tercatat sebagai warisan maupun budaya-budaya yang baru yang akan muncul dari tatanan sosial masyarakat yang baru. Semuanya dirangkum dalam sebuah wadah kebersamaan yang menjadi rekam jejak kebudayaan yang besar milik masyarakat Kota Magelang dan dunia yang bernama Graha Budaya Kota Magelang,” jelasnya.
Proyek lainnya yakni pematangan lahan TPST Bojong. DPUPR melakukan peningkatan jalan yang semula masih berbentuk pondasi jalan menjadi perkerasan beton (Rigid Pavement) sebagai akses menuju lahan inti yang akan digunakan untuk Pembangunan TPS-3R skala kota.
Pembuatan jalan beton ini dilengkapi dengan Saluran Air di kiri dan kanannya yang berfungsi sebagai drainase.
Berikutnya, Fisik Pemeliharaan Berkala/Rehabilitasi Jalan (khusus kota) Pemeliharaan Berkala Jalan Barito II berupa Trotoar Pedesterian Jalan Kota, Peningkatan Saluran Drainase Jalan dan Rehabilitasi/Peningkatan Jalan Kota.
Pembangunan Jalan Kampung Nambangan berupa talud retaining wall yang berfungsi untuk untuk jalan di pinggir sungai agar terhindar dari timbulnya bahaya tanah longsor, terutama saat musim hujan.
Selain itu, ada juga proyek fisik rehabilitasi/peningkatan saluran drainase Jalan Tidar Salakan, Jalan Ambon, dan Jalan Perum Depkes. Termasuk peningkatan saluran drainase perkotaan kawasan Jalan Diponegoro, saluran drainase Kampung Dalangan-Sungai Progo.
Dilakukan pula pembangunan Gedung NICU atau Neonatal Intensive Care Unit RS Budi Rahayu berupa gedung pelayanan perawatan intensif untuk bayi (sampai usia 28 hari) dan anak-anak yang memerlukan pengobatan dan perawatan khusus, guna mencegah dan mengobati terjadinya kegagalan organ-organ vital serta pembangunan NICU/PICU RSUD Tidar Magelang.
“Proyek lain yang tak kalah strategis dan monumentalnya adalah IKM Center. Fasilitas ini dalam rangka mendukung pengembangan Kawasan Super Proritas dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Borobudur dan sekitarnya,” paparnya. (adv)