Kampung Bahagia
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – MINGGU, tanggal 26 Februari 2023 kepemimpinan Walikota Magelang dr Muchamad Nur Aziz bersama Wakil Walikota Magelang KH M Mansyur genap berusia dua tahun. Duet dokter dan kyai tersebut senantiasa memacu percepatan pembangunan daerah Kota Magelang melalui tumpuan kemampuan sumber daya manusia (SDM).
Salah satu strategi jitu yang diterapkan adalah Program Pemberdayaan Masyarakat Maju, Sehat, dan Bahagia atau Rodanya Mas Bagia.
Program yang menepis paradigma timpangnya infrastruktur itu, bertujuan untuk memberikan pemerataan pembangunan di seluruh sudut Kota Magelang. Bahkan masuk hingga ke daerah perkampungan yang selama ini sering terpinggirkan.
“Inilah esensi lahirnya program Rodanya Mas Bagia. Mengubah pola pikir dari masyarakat sebagai objek menjadi subjek pembangunan, dari mindset alokasi menjadi partisipasi,” kata dr Aziz.

Orang nomor satu di Kota Magelang itu menuturkan, yang dibutuhkan dalam keberimbangan menggerakan roda pemerintahan antara lain adalah partisipasi secara langsung dari masyarakat.
Oleh karena itu, pihaknya tidak segan-segan menggelontorkan dana sebesar Rp30 juta untuk masing-masing RT yang tersebar di Kota Magelang sebagai stimulus dalam memacu keaktifan dan kemandirian masyarakat lewat program Rencana Kerja Masyarakat (RKM), Rodanya Mas Bagia.

Dokter Aziz sapaan akrab kepala daerah itu melanjutkan, anggaran tersebut dapat digunakan untuk mendukung kegiatan-kegiatan kolektif berbasis komunitas, baik dalam menyelesaikan permasalahan sarana dan prasarana (fisik) serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat (non fisik).
“Tentunya, program ini adalah bentuk komitmen dan terobosan Pemerintah Kota Magelang dalam membantu permasalahan dan perencanaan komunitas yang belum terwadahi pada pembangunan melalui biaya APBD,” tandasnya.
Sementara itu, salah satu Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) di Kelurahan Gelangan, Magelang Tengah, Kota Magelang, menyambut baik inovasi dari Pemkot Magelang tersebut.
“Sebagai orang yang pernah bekerja sebagai aktivis PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) saya merasa bahwa program ini benar-benar memerdekakan masyarakat. Pemerintah bertugas sebagai motor penggerak dengan sistem top down dan masyarakat berperan sebagai eksekutor,” ujarnya saat diwawancarai pada, 12 Februari 2023.

Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang Ketua RT dari Malanggaten yang mengungkapkan, dengan adanya RKM dapat membuat masyarakat ikut serta dari tahap perencanaan hingga evaluasi.
“Masyarakat menjadi lebih mengetahui bagaimana membuat perencanaan yang matang, bahkan jadi lebih paham bahwa perencanaan membutuhkan rembug RT yang melibatkan seluruh warga,” terangnya.
Ia bersyukur, dengan program yang digawangi Dokter Aziz beserta Kyai Mansyur itu bisa memberikan edukasi dan pembelajaran sosial secara nyata kepada masyarakat Kota Magelang. Sistem swakelola tipe 4, menurutnya, sangat relevan dengan karakteristik masyarakat saat ini, di mana pemerintah membuktikan telah bersikap responsif mewujudkan masyarakat berdaya dan mandiri. (prokompim/rds)