MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Program Safari Jumat Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Kota Magelang terus bergerak. Aksi gerakan ini merupakan implementasi dari Jumat Berkah yang digalang para munfiq.
Belakangan ini, Lazismu bertandang ke Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Rejowinangun Selatan. Dikemas dengan kajian dan berbagi sembako, diharapkan mampu menjadi pilar dakwah menggembirakan di akar rumput.
Kepala Devisi Program Lazismu Kota Magelang, Ariq Niagasi menyampaikan, acara ini selain sebagai giat tasyaruf, juga diharapkan mampu merekatkan ukhuwah diantara cabang ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah.
“Kajian ini kita mengundang seluruh pengurus cabang ranting Muhammadiyah dan Aisyiyah. Semoga mampu menambah gerak langkah dakwah akar rumput sebagai wajah Muhammadiyah yang menggembirakan,” ucapnya.
Acara ini diisi Zuhron Arofi selaku Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Magelang yang sekaligus pengurus Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah.
Hadir pula Ketua PDM Kota Magelang, Solichin. Dalam sambutannya, dirinya berpesan bahwa ukhuwah dan taaruf diantara cabang ranting harus dikuatkan. Ini menjadi ruh gerakan persyarikatan yang mampu menjadi ajang kaderisasi.
“Muhamadiyah harus mampu menjadi sarana taawun (saling menolong). Gerakan dakwah Muhammadiyah tidak hanya di atas mimbar, tulisan namun melalui Lazismu dapat memberikan manfaat nyata,” pesannya.
Selain itu, sebagai bentuk kolaborasi lintas majelis dan lembaga, Lazismu mengundang Majelis Tabligh dan Lembaga Pengembangan Cabang dan Ranting (LPCR) PDM Kota Magelang.
Ketua Lazismu Kota Magelang, Andi Triyanto mengatakan, kolaborasi dakwah ini menjadi bentuk sinergi gerakan. Lazismu sebagai lembaga zakat resmi milik persyarikatan harus mampu mengelola amanah dengan tepat sasaran dan profesional.
“Kita tidak mungkin bisa sendiri. Gerak lintas majelis lembaga nantinya akan memperkuat dakwah sehingga energi yang digerakkan menjadi lebih optimal. Ada funding dan ada yang mengawal dalam pentasyarufan. Sehingga beban yang dipikul dapat menghasilkan konsep dakwah yang tepat sasaran,” tandasnya. (rls)