MAGELANGEKSPRES.ID – Sedekah adalah amal sholeh yang sangat dicintai Allah Subhannahu wa Ta’ala. Mengingat pahalanya sangat besar di sisi Allah Subhanna wa Ta’ala, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam dalam berbagai hadits juga selalu menganjurkan umatnya melakukan sedekah. Tak ada yang menggantikan amalan tersebut selain surga.
Pada zaman Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam, para sahabat ingin berlomba-lomba bersedekah sesuai dengan kemampuan mereka. Bahkan Abu Bakar saat itu rela mensedekahkan seluruh hartanya di jalan Allah, demikian pula Umar bin Khattab yang merelakan setengah harta di jalan Allah. Dan masih banyak sahabat lain yang tak tanggung-tanggung untuk merelakan hartanya untuk bersedekah di jalan Allah.
Mengapa para sahabat rela mensedekahkan hartanya di jalan Allah? Tentu saja derajad keimanan mereka yang sangat kuat sehingga ketika ada perintah untuk bersedekah, mereka tak berpikir panjang, langsung meleksanakan perintah tersebut. Beda dengan zaman sekarang, perintahnya sudah jelas bahkan Allah telah menjanjikan pahala yang luar biasa namun masih banyak yang berpikir ulang, bahkan tak jarang yang meremahkannya.
Pahala sedekah sangatlah besar, bahkan pahalanya akan terus mengalir dan akan terus menjadi amal sholeh walaupun orang yang bersedekah telah meninggal dunia.
Beragam sedekah bisa kita lakukan setiap hari. Tidak semata-mata tergantung pada harta kekayaan yang kita miliki namun sekecil apa pun barang yang kita berikan akan dinilai sedekah asalkan diberikan secara ikhlas. Rasulullah mengatakan,”bersedekahlah hanya dengan satu biji kurma.” Ini menggambarkan bahwa sedekah tidak harus besar, tidak harus banyak tapi dengan harta sedikit pun tetap bisa bersedekah.
Urutan Orang yang Patut Disedekahi
Namun begitu, kita perlu mengetahui urutan-urutan siapa saja yang perlu disedekahi. Tujuannya agar sedekah yang kita berikan sesuai dengan hukum syariah dan benar-benar bermanfaat bagi yang menerima.
Tentu kita berharap sedekah yang diberikan tidak hanya sekedar membantu meringankan beban si penerima sedekah. Namun bisa mendatangkan pahala-pahala yang lain karena sedekah kita. Seperti hubungan silaturahim tetap terjaga, mendatangkan hubungan persaudaraan sesama muslim dan masih banyak lagi.
Inilah Urutan Orang-orang yang Patut Disedekahi :
1. Sedekah dengan Menafkahi Anak-Istri
Memberikan nafkah pada keluarga yakni anak dan istri merupakan sedekah yang paling utama. Bila sedekah untuk keluarga sudah cukup baru kita diperbolehkan bersedekah pada orang lain. Bila kita masih kekurangan dan belum mampu menafkahi keluarga maka tidak diperbolehkan memberikan sedekah pada orang lain.
Dalilnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar pahalanya.” (HR. Muslim)
2. Sedekah kepada Kerabat
Setelah cukup menafkahi keluarga baru diperbolehkan untuk memberikan sedekah pada orang lain. Yakni kerabat kita, seperti saudara, paman, bibi, keponakan dan sanak saudara yang mempunyai hubungan darah. Ini yang lebih diutamakan setelah menfkahi keluarga kita.
Dalilnya, seperti diceritakan bahwa Abu Thalhah radhiyallahu ‘anhu memiliki kebun kurma yang sangat indah dan sangat dia cintai, namanya Bairuha’. Ketika turun ayat : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebagian harta yang kamu cintai.” (QS. Ali Imran: 92)
Maka Abu Thalhah mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan mengatakan bahwa Bairuha’ diserahkan kepada Beliau, untuk dimanfaatkan sesuai kehendak Beliau. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyarankan agar ia membagikan bairuha’ kepada kerabatnya. Maka Abu Thalhah melakukan apa yang disarankan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan membagikannya untuk kerabat dan keponakannya (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
“Bersedekah kepada orang miskin adalah satu sedekah, dan kepada kerabat ada dua (kebaikan); sedekah dan silaturrahim.” (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim, Shahihul Jami’ no. 3858)
3. Sedekah kepada Tetangga
Setelah mencukupkan dengan bersedekah pada keluarga kemudian kerabat kita, berikutnya adalah bersedekah pada tetangga. Apabila kita memiliki makanan maka dianjurkan untuk membagikan pada tetangga.
Dalilnya, Rasulullah Sholallahu ‘alaihi wasallam bersabda, yang artinya: “Wahai Abu Dzar! Jika kamu memasak sop, maka perbanyaklah kuahnya, lalu bagilah sebagiannya kepada tetanggamu.” (HR. Muslim)
4. Sedekah untuk Jihad fii Sabilillah
Setelah mencukupkan sedekah dengan keluarga, kerabat, kemudian tetangga maka berikutnya adalah bersedekah jihad fii sabillah atau pada orang-orang yang berjuang di jalan Allah.
Dalilnya, sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
“Dinar yang paling utama adalah dinar yang dikeluarkan seseorang untuk menafkahi keluarganya, dinar yang dikeluarkan untuk kendaraannya (yang digunakan) di jalan Allah dan dinar yang dikeluarkan kepada kawannya di jalan Allah.” (HR. Muslim)
“Barang siapa mempersiapkan (membekali) orang yang berperang, maka sungguh ia telah berperang. Barang siapa yang menanggung keluarga orang yang berperang, maka sungguh ia telah berperang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Itulah urutan-urutan bila kita ingin bersedekah. Urutan yang pertama yang paling utama. Artinya yang harus diprioritaskan baru dilanjutkan ke urutan yang berikutnya bila kita mempunyai harta yang berkecukupan. (*)