WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.ID – Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Wonosobo memberi restu kader-kadernya untuk berkiprah di dunia politik. Termasuk, maju menjadi caleg pada pemilu 2024.
“Tidak ada larangan berkiprah di partai. Hanya saja ada garis-garis, etika dan prinsip yang harus dipegang, agar organisasi secara internal tidak gaduh,” ungkap Ketua PC GP Ansor Wonosobo, Topo, usai gelar Seminar Peran Pemuda dalam Pembangunan Manusia, Kamis (16/3/2023), di Pendopo Kabupaten.
Menurutnya, selama ini organisasi kepemudaan milik NU tersebut telah dewasa memahami masalah politik dan organisasi. Sehingga menghadapi tahun politik tidak ada hal khusus yang dibahas, apalagi dikhawatirkan.
“Sahabat Ansor sudah dewasa memahami. Jadi sudah tahu batasannya, dan perlu saya tandaskan, organisasi tidak mengekang dan harus satu partai,” katanya.
Diakui bahwa dari 29 pengurus harian, terdapat beberapa orang yang sudah berkomunikasi untuk aktif mempersiapkan diri menghadapi pemilu 2024.
“Ada beberapa orang di pengurusan harian yang maju menjadi bacaleg, kalau saya sendiri sebagai ketua tidak berafiliasi ke parpol, apalagi nyaleg, ” ujarnya.
Pihaknya juga menegaskan tidak ada pendelegasian secara organisasi, tapi murni pilihan politik, tidak ada pembatasan, tidak ada plot plot kader.
“Keberangkatan mereka ke Ansor itu kan macam-macam. Ada yang dari IPNU, PMII, parpol atau yang lain. Jadi GP Ansor sudah memahami itu,” katanya.
GP Ansor Wonosobo sendiri tetap fokus pada kaderisasi dan pemberdayaan anggota melalui berbagai program.
“Anggota Ansor cukup banyak, total berdasarkan KTA untuk Banser saja mencapai 25 ribu orang. Ini butuh pemberdayaan yang lebih tepat dan intensif,” pungkasnya. (gus)