PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.COM – Nasionalisme tidak boleh usang, harus terus dikuatkan jangan sampai kedaluarsa (outdated). Dalam konteks kekinian, karakter nasionalisme dapat diimplementasikan dalam bentuk mencintai negara dengan menjauhi fanatisme terhadap suku, agama, ras, kelompok. Demikian ditandaskan Anggota Komisi 10 DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Bramantyo Suwondo M, M.IR.
“Berpartisipasi dalam pembangunan dengan cara meningkatkan prestasi, terbuka terhadap pembaharuan dan perubahan serta siap berkompetisi, menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain yang sejalan dengan cita-cita dan tujuan nasional,” tandasnya dalam Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Aula Pertemuan Rumah Makan H. Dargo, Purworejo, Selasa 31 Mei 2022.
4 Pilar MPR RI terdiri dari Pancasila, Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika. Sosialisasi tersebut merupakan amanat konstitusional yang harus dilaksanakan oleh setiap Anggota MPR RI.
Dijelaskan, derasnya arus globalisasi dan teknologi menjadi tantangan sebuah bangsa untuk menghadapi dan menyikapinya. Reformasi 1998 membawa angin perubahan yang luar biasa pada tatatan kehidupan berbangsa dan bernegara.
“Namun, tujuan dan cita-cita reformasi seperti demokrasi, pemberantasan KKN, supremasi hukum, kesejahteraan dan keadilan bagi rakyat belum seperti yang diharapkan,” tandas pria yang akrab disapa Mas Bram ini.
Maka, lanjutnya, dalam rangka terus menghidupkan pemahaman nilai-nilai Pancasila dan kebangsaan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, Anggota MPR RI berkewajiban untuk melakukan Sosialisasi 4 Pilar MPR Ri di dapilnya.
“Sebagai media untuk bersilaturahmi dengan masyarakat, juga sebagai wahana untuk belajar bersama, memberikan pemahaman, pendidikan politik kepada masyarakat di daerah pemilihan akan pentingnya 4 pilar ini untuk menguatkan rasa kebangsaan dan menjaga keutuhan bangsa,” jelasnya.
Mas Bram mengajak para peserta Sosialisasi 4 Pilar MPR RI untuk bersama-sama turut menyampaikan apa yang diperoleh dari kegiatan sosialisasi ini kepada lingkungan sekitarnya supaya nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika. Kemudian mempraktekkannya dalam kehidupan sehari-hari, dimulai dari hal-hal kecil seperti menjaga kebersihan, taat aturan, patuh pada ajaran agama, dan seterusnya.
“Praktek atau pengamalan seperti ini diharapkan dapat membentuk karakter warga negara yang memiliki jiwa nasionalisme Pancasila,” ujarnya.
Pihaknya mengingatkan pentingnya untuk terus menghidupkan nilai-nilai Pancasila, Kebhinnekaan dan nasionalisme untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa. Tantangan kebangsaan ke depan akan semakin berat dan kompleks, baik secara ekonomi, geo politik global, demokrasi, supremasi hukum, belum tercapainya keadilan dan kesejahteraan.
“Hal ini adalah pekerjaan besar segenap anak bangsa,” tegasnya. (rls)