TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Temanggung terus melakukan berbagai langkah konkret dalam penanganan percepatan penurunan stunting.
Salah satunya melalui pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Stunting di Kabupaten Temanggung pada Kamis, 13 April 2023 lalu.
Bupati Temanggung, HM Al Khadziq menyampaikan, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Kabupaten Temanggung mencapai 28 persen. Sedangkan menurut data e-PPGBM saat ini mencapai 17 persen.
Kondisi tersebut tentunya menunjukkan bahwa masih banyak anak-anak di Kabupaten Temanggung yang lahir dalam kondisi kurang sehat, kurang disusui ASI, hingga ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi.
“Dengan kondisi stunting yang tinggi, membuat kita harus makin semangat, menyadarkan diri untuk mulai bergerak. Untuk itu perlu ‘keroyokan goverment’, pemerintah keroyokan, semua stakeholder harus ikut turun menangani stunting,” kata Al Khadziq.
Satgas Stunting mulai dibentuk dari tingkat kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa/kelurahan dengan melibatkan banyak pihak.
Mereka terdiri dari pemerintah desa, PKK, Camat, Puskesmas, Babinsa, Babinkamtibmas, pendamping KB, pendamping desa, petugas PLKB, PLD, pendamping PKH serta relawan, dan organisasi masyarakat.
Dalam hal ini, Satgas Stunting yang dibentuk nantinya bertugas untuk menyediakan dan mendistribusikan makanan pada sasaran. Nantinya, di setiap dapur umum desa selama 90 hari berturut-turut mulai bulan Mei mendatang
Hal ini kemudian diikuti dengan pemantauan perkembangan dan kondisi sasaran oleh petugas PLKB.
Selain itu, pendampingan juga akan dilakukan pada para remaja putri, dengan pemberian tablet tambah darah secara berkelanjutan dalam periode tertentu.
“Semoga dengan cara ini kita bisa bersama-sama menangani stunting di Kabupaten Temanggung,” tutupnya. (mg3)