TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.ID – Hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah kecamatan Bulu Kabupaten Temanggung pada Senin, 16 Januari 2023 siang, mengakibatkan air irigasi di sekitar dusun Dalangan meluap akibat tersumbat sampah.
Dari kejadian tersebut, beberapa rumah sempat tergenang air setinggi 50 cm serta mengakibatkan jebolnya tembok rumah salah satu warga dan menghanyutkan 40 ternak ayam jenis joper dengan kerugian yang ditaksir hingga Rp 5 juta.
Salah satu petugas Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Totok Rejiyanto mengatakan hujan deras dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah kecamatan Bulu menyebabkan meluapnya air hingga ke jalan raya.
“Tadi hujan sangat deras itu di wilayah kecamatan Bulu. Menurut masyarakat (hujan) tidak sampai 1 jam, dari setengah 12 tapi tidak begitu deras lalu setelah jam 12 keatas semakin meningkat hingga meluapnya air di beberapa titik lokasi yaitu dari RSK hingga depan rumah sakit PKU Kalisat. Dan untuk Jalan Raya Bulu, itu paling parah di wilayah Desa Campursari,” ujar Totok saat ditemui Senin, 16 Januari 2023 malam.
Lanjut Totok, banjir tersebut terjadi karena debit air yang sangat besar sehingga ketidaksanggupan drainase menampung air, ditambah dengan penyempitan selokan dibeberapa titik karena tersumbat sampah.
“Titik awal itu di RSK, debit air sangat besar jadi beberapa air itu tidak muat di drainase hingga air meluap kearah timur. Otomatis kalau Desa Campursari itukan berada dibawahnya persis, ditambah lagi dengan adanya titik temu sungai irigasi di desa Campursari dan juga beberapa titik selokan yang agak menyempit jadi langung ke jalan,” imbuhnya.
Dari kejadian tersebut, beberapa rumah warga di dusun Dalangan Desa Campursari sempat tergenang air setinggi 50cm hingga mengakibatkan jebolnya tembok rumah salah satu warga pada bagian belakang rumah hingga meghanyutkan 40 ekor ternak ayam jenis joper.
“Untuk di titik Desa Campursari itu selain menyebabkan banjir di jalan raya juga mengakibatkan beberapa rumah di dusun Dalangan tergenang air setinggi 50cm hingga menjebol tembok rumah salah satu warga yaitu rumah bagian belakang atau bagian kandang ayam, sehingga ayam ternaknya hanyut terbawa arus dengan kerugian yang ditaksir hingga 5 juta rupiah,”
Totok menyebut, kejadian ini merupakan kejadian yang terparah dalam beberapa waktu terakhir meskipun pada titik tersebut memang merupakan daerah langganan banjir.
“Tahun-tahun sebelumnya memang sudah langganan banjir jika debit air besar atau curah hujan besar karena kemampuan drainase untuk menampung air kurang maksimal. Kalau berdasarkan laporan yang kita terima bisa dibilang ini menjadi yang terparah, karena biasanya hanya sampai mengenangi rumah yang ada dipinggir bantaran saja tidak sampai masuk ke kampung dalam bahkan sampai menimbulkan kerugian materil,” ungkapnya.
Selanjutnya, BPBD bersama dengan pemerintah desa dan pemerintah kecamatan setempat, serta dibantu dari pihak Polsek, Koramil hingga Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Temanggung dengan sigap membongkar bagian irigasi yang tersumbat oleh sampah sehingga luapan air tersebut dapat ditangani dalam waktu dua jam.
“Saat kami tiba memang luapan masih dijalan. Lalu kita bersama dengan 6 personil BPBD dibantu dengan pemerintah desa setempat, pemerintah kecamatan setempat, Polsek, Koramil hingga DPU berkoordinasi untuk penanganan lokasi dengan mencari titik mana yang tersumbat sampah dan kita juga sempat bongkar beberapa titik yang tersumbat karena faktor daripada sampah itu. Lalu kami juga berusaha mengatasi kondisi jalan karena mengkhawatirkan bagi pengguna jalan roda dua, khawatir jika nanti ada yang terjatuh dan ikut arus,” katanya.
Lebih lanjut, terkait dengan penanganan lanjutan Totok mengungkapkan jika kemungkinan esok hari dari pemangku wilayah akan mengadakan kegiatan gotong royong dengan masyarakat berupa pembersihan selokan yang tersumbat sampah.
“Iya dua jam itu sempat surut, sudah agak tidak mengkhawatirkan terus tim kami berpindah ke titik yang lain yaitu di desa Pengilon ada tanah longsor kecil yang menutup akses jalan. Untuk penanganan lanjutan sendiri dari pak sekdes mengatakan nantinya akan ada gotong royong bersama masyarakat berupa pembersihan selokan keesokan harinya,” pungkasnya. (huni wejang)