KABUPATEN MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Sumber daya manusia (SDM) pertanian memegang peran kunci dalam penguatan lumbung pangan daerah. Mengetahui hal tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Politeknik Pembagunan Pertanian Yogyakarta – Magelang menggelar booth camp bagi SDM pertanian Kabupaten Magelang (1-4/12/2022). Pasalnya, sector pertanian Kabupaten Magelang sangat potensial untuk dikembangkan.
Penguatan lumbung pangan tidak hanya untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, namun juga untuk meningkatkan perekonomian nasional. Terbukti selama pandemic Covid-19, sektor pertanian mampu bertahan, bahkan berkinerja baik dan tumbuh positif.
Dilansir dari data Bappeda Kabupaten Magelang, sektor Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan merupakan penyumbang PDRB kedua tertinggi, setelah industry pengolahan. Seperti yang diketahui, PDRB, Produk Domestik Regional Bruto, digunakan sebagai salah satu indikator untuk memberikan gambaran ekonomi di daerah.
Bahkan, sektor pertanian Kabupaten Magelang terbukti berhasil mengungkit perekonomian daerah. Sektor ini juga mampu merekrut 31,42 % dari total penduduk yang bekerja.
Secara konsisten, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengajak semua pihak berkontribusi dalam mencapai ketahanan pangan nasional. Ia meminta setiap kepala daerah untuk memperkuat lumbung pangan, melalui peningkatan produksi pangan lokal.
“Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah. Hal ini termasuk potensi komoditas lokal, sehingga berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani,” jelasnya.
Oleh karena itu, penguatan SDM pertanian di daerah sangat penting dalam upaya menjaga ketahanan pangan. Menurut Dedi Nursyamsi, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, ada tiga peran penyuluh pada pengembangan potensi wilayah.
“Pertama, sebagai input sumberdaya meliputi budaya kerja/etos, pengetahuan, komoditas dan prasarana-sarana. Kedua dalam proses kelembagaan mencakup penetapan model bisnis, membangun lembaga dan legalitas, menumbuhkan tata kelola lembaga dan menjalankan proses bisnis. Ketiga melaksanakan Ouput Promosi mencakup kemitraan, modal dan investasi, membuka peluang pasar dan peningkatan nilai tambah hasil produksi pertanian menjadi produk olahan bukan bahan mentah, yang selama ini lebih banyak merugikan petani,” jelas Dedi.
Mengingat pentingnya SDM pertanian yang kompeten, Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang mengirim 30 peserta yang merupakan koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP), penyuluh pertanian lapangan (PPL), manajer fasilitator desa, dan fasilitator desa di 3 kawasan UPLAND mengikuti pelatihan.
Tahap kedua ini, Booth Camp Pelatihan Peningkatan Kapasitas SDM Staf Pemerintah dan Penyuluh Pendamping Program Pengembangan Sistem Pertanian Terpadu di Dataran Tinggi “The Development of Integrated Farming System in UPLAND Areas Project” berlangsung mulai 1 – 4 Desember 2022 di Polbangtan YoMa.
Di hadapan peserta pelatihan, Romza Ernawan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, mengungkapkan sector pertanian menjadi penyangga perekonomian Kabupaten Magelang, terlebih saat pandemic Covid-19. Namun, Ia pun mengingatkan bahwa sector pertanian menghadapi tantangan yang tidak mudah.

“Kita menghadapi tantangan yang semakin berat. Kondisi lahan pertanian semakin sempit, dikarenakan kebutuhan pembangunan. Kelangkaan pekerja produktif dan mahal secara angka. Implikasinya banyak. Meski dikelola dengan baik tidak akan memberikan profit yang memuaskan, apalagi input yang digunakan semakin mahal.” Ungkapnya.
Untuk itu Ia menegaskan pentingnya penanganan yang tepat dalam tata kelola pertanian. Penyuluh di lapangan mempunyai tugas penting dalam desiminasi strategi Kawasan.
“Tantangan harus kita carikan solusi. Bagaimana agar pertanian dapat memberikan profit, maka harus dikelola tingkat Kawasan. Supaya dapat memberikan nilai tambah. Pengelolaan bersama dalam satu Kawasan akan mewujudkan konsolidasi banyak hal. Dalam hal penggunaan alat mesin, juga pengaturan pola tanam. Meningkatkan efisiensi terhadap banyak hal. Agar dapat membuat nilai tambah untuk anggota.” Papar Romza.
Bambang Sudarmanto, Direktur Polbangtan YoMa menambahkan pentingnya teknologi dalam upaya penguatan lumbung pangan daerah.

“Teknologi menjadi salah satu kunci bagi penyuluh di lapangan dalam menghadapi tantangan. Dimulai dari pemilihan komoditas yang tepat, hingga penangangan pasca panen. Hal ini agar komoditas pertanian kita bernilai ekonomi tinggi di mata pasar.” Jelasnya.
Bambang mengaku senang dapat terlibat dalam pembangunan SDM pertanian Kabupaten Magelang. Kegiatan pamungkas di tahun 2022 ini merupakan kerjasama antara Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang dengan Polbangtan YoMa. Melalui peningkatan kompetensi SDM, Ia berharap komoditas pertanian Kabupaten Magelang dapat mencukupi kebutuhan pangan wilayah dan mampu menembus ekspor.