By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
magelangekspres.commagelangekspres.com
Notification Show More
Latest News
Potret Koperasi di Wonosobo
234 Koperasi di Wonosobo Omzetnya Hampir Menyentuh Rp1 Triliun
WONOSOBO EKSPRES
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
Lomba Agustusan Semarak, TNI dan Masyarakat Terlihat Kompak
KOTA MAGELANG
Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
Ini Tujuan Pengunjung Candi Borobudur Wajib Memakai Sandal Upanat
KABUPATEN MAGELANG
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
Grebeg Gunungan Warnai Puncak Hari UMKM Nasional di Purworejo
PURWOREJO EKSPRES
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Hukum Mentadabburi Al Quran dan Bagaimana Kalau Lupa Hafalannya?
Lifestyle
Aa
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Lifestyle
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Redaksi
Reading: Together Stronger
Share
Aa
magelangekspres.commagelangekspres.com
Search
  • Home
  • Berita Utama
  • Nasional
  • Jawa Tengah
  • Daerah
    • Kota Magelang
    • Kabupaten Magelang
    • Temanggung
    • Wonosobo
    • Purworejo
  • Pendidikan
  • Ekonomi dan Bisnis
  • Lifestyle
  • Redaksi
Have an existing account? Sign In
Follow US
magelangekspres.com > Blog > Dis'way > Together Stronger
Jokowi dan Jaket G20
Dis'way

Together Stronger

Magelang Ekspres Online
Last updated: 2022/03/17 at 7:58 AM
Magelang Ekspres Online Published 17/03/2022
Share
SHARE

Oleh : Dahlan Iskan

BAGAIMANA kalau Putin tidak bisa datang ke Bali? Untuk KTT G20 Oktober depan?

Mungkin Vladimir Putin sendiri ingin sekali datang ke Bali. Persoalannya: apakah pemimpin-pemimpin negara Barat tetap mau ke Bali kalau ada Putin di situ?

Saya pun membayangkan: betapa sibuknya Menlu kita, Ibu Retno Marsudi, sekarang ini. Berbagai jurus diplomasi harus ditemukan. Agar KTT G20 di Bali sukses.

Tapi, itu benar-benar tidak mudah.

Padahal, Indonesia ingin sekali bisa jadi ketua G20 yang hebat. Yang sukses. Yang jadi pembicaraan dunia. Bahwa Indonesia hebat.

Bali sudah berhias habis-habisan. Slogan-slogan berbahasa Inggris sudah dicanangkan. Termasuk slogan ini: Recover Together, Recover Stronger. Tepat sekali slogan itu. Untuk menandai berakhirnya pandemi Covid-19.

Kampanye G20 juga sudah meluas ke segala jurusan. Anda sudah tahu: Presiden Jokowi sendiri sering pakai jaket G20. Lihatlah ketika beliau berada di titik nol ibu kota baru Indonesia Senin-Selasa lalu. Jaket G20 warna merah dikenakannya di waktu malam. Di tenda kepresidenan. Di tengah hutan Kaltim.

Yang paling berat adalah bagaimana memberi tahu Putin untuk tidak perlu hadir. Bagaimana bisa tuan rumah tidak mengundang Rusia.

Tapi, tentu lebih baik satu tidak hadir daripada lebih dari sepuluh kepala negara lain yang absen. Apalagi kalau itu Amerika Serikat dan Inggris.

Tentu, tidak hadir satu –apalagi Putin– terasa sekali kurang lengkapnya.

Memang tahun lalu Putin juga tidak hadir di KTT Italia. Bahkan, ia sengaja keluar dari forum G8. Yakni, forumnya delapan negara industri. Rusia ngambek sejak negara-negara industri lainnya mengecam Rusia –yang menduduki Semenanjung Krimea milik Ukraina tahun 2014.

Serangan Rusia ke Ukraina kali ini ternyata tidak hanya memukul kita di bidang ekonomi. Tapi, juga menyulitkan kita di sektor diplomasi. Bahkan, serangan itu bisa merusak reputasi kita sebagai ketua G20.

Indonesia sudah berusaha berbaik-baik dengan kedua pihak. Namun, justru seperti terjepit. Pihak Barat menyalahkan Indonesia: mengapa tidak mau mengecam serangan Rusia itu.

Bahkan, duta besar Ukraina di Indonesia sampai menulis surat terbuka: kok Indonesia tidak malu bersikap tidak mau mengecam serangan Rusia.

Netizen di Indonesia menilai surat terbuka itu dianggap intervensi negara asing ke Indonesia.

KTT G20 di Bali memang masih lama: enam bulan lagi. Tapi, enam bulan itu tidak lama. Mungkin saja perang di Ukraina sudah selesai saat itu nanti. Tapi, luka-lukanya belum akan sembuh.

Maka, mengusahakan agar perang cepat selesai harus menjadi fokus Indonesia. Celah untuk damai itu tetap ada. Rusia tidak pernah menunjukkan minat untuk menduduki Ukraina. Rusia hanya menginginkan Ukraina menjadi negara netral. Agar tidak menjadi ancaman bagi Rusia.

Tapi, netral itu seperti apa?

Rusia kelihatannya tidak sampai mensyaratkan Ukraina harus menjadi senetral Swiss. Cukup kalau seperti Finlandia. Atau Austria.

Finlandia itu bukan anggota NATO. Bahwa Finlandia berada di organisasi Masyarakat Ekonomi Eropa, Rusia tidak mempermasalahkan.

Yang membuat Rusia sangat marah adalah perkembangan tahun 2019. Setelah Volodymyr Zelenskyy jadi presiden Ukraina.

Tahun itu upaya Ukraina untuk menjadi anggota NATO mencapai puncaknya. Keinginan untuk menjadi anggota NATO itu dimasukkan ke konstitusi Ukraina.

Padahal, sejak 2008 Rusia sudah menyatakan keberatan Ukraina masuk NATO. Di tahun itu memang ada pertemuan puncak negara-negara anggota NATO. Di Bukares, Rumania.

Salah satu putusan KTT Bukares itu adalah: Georgia dan Ukraina akan diterima sebagai anggota NATO.

Rusia tidak mempersoalkan Georgia: bekas Uni Soviet, tapi tidak bertetangga dengan Rusia. Dan lagi, Soviet tidak pernah membangun senjata nuklir di Georgia.

Ketegangan Rusia dengan NATO terjadi sejak KTT Bukares itu.

Tapi, bukankah wajar Ukraina mencari backing untuk keamanan negaranya?

Silakan. Rusia ternyata tidak keberatan Ukraina mencari jaminan keamanan dari negara lain. Asal jangan NATO. Ukraina bisa minta jaminan Amerika Serikat atau Inggris sekalipun. Tidak masalah. Asal jangan NATO.

Negara Eropa sendiri sebenarnya punya pikiran untuk mandiri. Presiden Prancis Emmanuel Macron termasuk yang ingin Eropa harus mandiri di bidang keamanan. Eropa, katanya, tidak boleh jadi korban persaingan antara Amerika dan Rusia. Macron berpikiran, Rusia adalah bagian dari Eropa.

Maka, perdamaian di Ukraina tidak lagi bergantung pada Putin dan Zelenskyy. NATO juga harus mencabut putusan KTT Bukares. Khususnya yang menjamin Ukraina menjadi anggota NATO.

Maka, perang masih belum akan selesai. Padahal, kalau perang Ukraina tidak selesai, saya tidak bisa membayangkan bagaimana jalannya KTT G20 di Bali. Masih ada waktu. Tapi, tinggal enam bulan. (Dahlan Iskan)

You Might Also Like

Roys Mahkota

Bebas 16T

Barang Enak

Brandon Assamariyyun

Hibah Salah

TAGGED: dahlan iskan, Dis'way, Together Stronger
Magelang Ekspres Online 17/03/2022
Share this Article
Facebook Twitter Email Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Follow US

Find US on Social Medias
Facebook Like
Twitter Follow
Youtube Subscribe
Telegram Follow

Weekly Newsletter

Subscribe to our newsletter to get our newest articles instantly!

[mc4wp_form]
Popular News
KABUPATEN MAGELANG

Ibu-ibu Menowo Refreshing di Kawasan Borobudur

Magelang Ekspres Magelang Ekspres 12/04/2021
Relawan Serbu di Temanggung Deklarasi Dukung Ganjar Pranowo jadi Presiden 2024
Forkompimda dan Nakes Kota Magelang di Vaksin
Di Magelang, Aksi Saling Tantang Remaja di Medsos Berujung Tawuran
Siapa Membunuh Putri (27) – Pelacuran
- Advertisement -
Ad imageAd image
Global Coronavirus Cases

Confirmed

0

Death

0

More Information:Covid-19 Statistics

© Magelang Ekspres Online. Hak Cipta 2018

Removed from reading list

Undo
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?