WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM – Kontes domba Wonosobo yang dikenal dengan dombos menjadi ajang persaingan untuk meningkatkan harga jual di pasaran. Pemenang kontes dipastikan akan meningkatkan harga jual. Terbukti pemenang pertama dombos jantan kelas A yang diraih oleh Wilda dari Pagerejo Kertek sudah ditawar Rp200 juta.
“Biasanya, dombos kelas A yang juara bisa mempengaruhi harga. Tahun lalu, dombos milik pemenangnya ditawar sampai Rp 200 juta,” ungkap Ketua Paguyuban Peternak Domba Wonosobo, Fajri.
Dalam kontes tahunan yang digelar Dispaperkan Wonosobo juga terpilih Elfata dari Krasak Mojotengah sebagai juara kedua, dan yang ketiga Tosan dari Sambek Wonosobo.
Sementara juara pertama kategori betina diraih oleh Ribut dari Purwojiwo Kalikajar. Kemudian juara dua yaitu Pasyanto dari Garung Kalikajar, dan ketiga oleh Orlando dari Bugangan Wonosobo.
Menurut Fajri, kriteria penilaian kontes domba meliputi jenis dan kelebatan bulu, diameter lingkaran tubuh domba, bentuk dan ukuran kepala, hingga berat badannya.
Dombos kelas A adalah ternakan domba berusia lebih dari 4 tahun. Pada event yang diselenggarakan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan (Dispaperkan) Wonosobo diikuti hingga ratusan peserta kelas A.
“Kalau keseluruhan peserta ada sekitar 300 lebih, untuk yang khusus kelas A berkisar di jumlah 100 hingga 200 ekor dombos. Tapi kita masih buka pendaftaran sampai jam 1 siang,” kata Fajri.
Fajri mengatakan, kontes tersebut tidak hanya sebagai ajang perlombaan. Tapi juga sebagai sarana edukasi bagi peternak. Terlebih, untuk mengekspos domba khas Wonosobo.
Disebutkan, populasi dombos di Wonosobo saat ini sudah sebanyak 8.000 ekor. Ditargetkan, tahun berikutnya tembus sampai 12.000 ekor dombos.(*)