TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM – Pemerintah Kabupaten Temanggung terus mendorong berbagai produk Usaha Kecil Menengah (UKM) unggulan yang ada agar dapat terus berkembang sehingga dapat bersaing di pasar nasional bahkan internasional.
Menurut Bupati Temanggung, HM Al Khadziq, dari sekian jenis produk UKM yang ada, olahan kopi sejauh ini masih menjadi produk unggul yang sudah mampu bersaing dan merambah pasar internasional.
Meski demikian, pihaknya juga mendorong para pelaku UKM lain agar juga mampu meningkatkan kompetensinya dengan harapan mampu ikut bersaing sehingga memiliki pangsa pasar yang jauh lebih kuas. Baik itu kualitas produk, kemasan, hingga pola pemasarannya.
“Selain kopi, kita juga memiliki potensi lain di ranah UKM. Contohnya tembakau yang dapat dijadikan produk berupa cerutu. Tinggal bagaimana strategi agar bisa bersaing ketat di pasar nasional bahkan internasional,” jelasnya.
Khadziq juga meminta agar para pelaku usaha di bidang UKM untuk dapat menjalin sebuah komunikasi secara intens dengan maksud mereka dapat saling memberi masukan positif termasuk berdiskusi masalah kendala di beragam sektor yang mereka geluti. Baik proses packaging hingga pola marketing.
“Dengan adanya forum diskusi dan komunikasi antar pelaku usaha di sektor UKM, saya rasa ini menjadi sebuah upaya positif dalam meningkatkan kualitas produk masing-masing,” tuturnya.
Terpisah, Guna memenuhi target program dari Kementerian Koperasi Republik Indonesia, tahun 2022 ini Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung tengah berupaya mendata minimal 37.000 UKM lokal yang tersebar di berbagai wilayah kecamatan.
Hal tersebut disampaikan Kabid Koperasi dan UKM Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan Kabupaten Temanggung, Oktarina Yuliastanti. Menurutnya, saat ini jumlah UKM lokal daerah yang terdata baru mencapai sekitar 28.500.
Diungkapkan, sejauh ini sektor UKM di Kabupaten Temanggung masih didominasi dari jenis makanan, meski tidak semuanya masuk dalam kategori unggulan. Sebagai upaya mendongkrak pamor agar lebih memiliki “kiprah” di pasaran, dinas terus menempuh sejumlah program pembinaan.
Mulai dari monitoring, pelatihan pengolahan, hingga pelatihan digitalisasi marketing dengan menggunakan anggaran yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Yang sejauh ini masih menjadi unggulan adalah kopi dan tembakau lembutan dimana keduanya telah memiliki pangsa pasar yang lumayan,” tukasnya. (riz)